Jangan berikan obat batuk atau pilek yang dijual bebas kepada bayi, kecuali jika diresepkan oleh dokter.
Untuk mengobati selesma pada bayi, Mama dapat melakukan hal berikut:
- Buat bayi merasa nyaman.
- Berikan cairan kepada bayi. Untuk bayi berusia 6 bulan atau lebih muda, biarkan mereka minum ASI (ASI perah) atau susu formula.
- Biarkan bayi beristirahat dengan cukup.
Karena kebanyakan bayi dan anak kecil tidak dapat membuang ingus sampai usia sekitar 4 tahun, metode berikut dapat membantu meredakan hidung tersumbat bayi:
- Saline dan penyedotan
- Pelembap udara atau alat penguap
- Uap
Virus selesma dapat hidup di benda selama beberapa jam. Bayi sering kali mengambil benda yang disentuh bayi lain. Jika bayi menyentuh sesuatu yang mengandung kuman pilek, lalu menyentuh mulut, mata, atau hidungnya, kuman tersebut dapat menginfeksi mereka.
Hubungi dokter atau unit gawat darurat terdekat jika bayi:
- Mengalami demam tinggi.
- Berhenti makan.
- Muntah.
- Mengalami nyeri telinga atau perut.
- Menangis lebih sering dari biasanya.
- Mengantuk lebih lama dari biasanya.
- Mulai mengi.
- Kesulitan bernapas.
Selesma tidak berakibat fatal. Pada sebagian orang — terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah — selesma dapat menyebabkan kondisi lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Komplikasi tersebut meliputi:
- Asma.
- Infeksi sinus.
- Infeksi telinga.
Nah, itu penjelasan tentang perbedaan antara selesma dan flu, Ma. Gejalanya mungkin mirip pada bayi sehingga Mama mengalami kesulitan untuk membedakannya. Bila gejala tidak membaik setelah beberapa hari, Mama bisa membawa bayi ke dokter, ya.