Bayi umumnya memiliki ingatan jangka pendek yang hanya bertahan beberapa menit saja. Pada usia 4 bulan, bayi dapat mengingat bahwa wajah orangtua atau pengasuhnya telah menghilang saat bermain ciluk ba, atau ada bola yang menggelinding dari pandangan.
Memori jangka pendek membantu bayi melacak objek. Namun para peneliti menemukan bahwa bayi berusia 4 hingga 6 bulan hanya dapat mengingat satu hal dalam satu waktu.
Ingatan bayi berkembang dengan cepat di tahun pertama kehidupannya. Sebuah penelitian menemukan bahwa anak usia 6 bulan dapat mengingat cara menekan tuas untuk mengoperasikan kereta mainan selama dua hingga tiga minggu setelah mereka terakhir kali melihat mainan tersebut.
Pada usia 10 bulan, ingatan jangka pendek bayi telah meningkat pesat sehingga mereka dapat mengingat beberapa hal sekaligus, namun hanya dalam jangka waktu singkat.
Ingatan jangka panjang membutuhkan beberapa tahun ekstra untuk berkembang. Hipokampus, bagian otak tempat terbentuknya ingatan, belum sepenuhnya berkembang hingga sekitar usia 7 tahun. Mungkin inilah sebabnya ingatan paling awal kita biasanya tidak berasal dari beberapa tahun pertama kehidupan kita. Hilangnya ingatan anak usia dini merupakan fenomena yang oleh para peneliti disebut sebagai "amnesia masa kanak-kanak".
Jadi, bila orangtua atau keluarga dekatnya meninggal, kecil kemungkinannya bayi bisa mengingatnya saat ia dewasa.
Namun, ditinggal oleh orang terdekat bisa menimbulkan trauma bagi si Kecil dan bayi pun bisa berduka.