Tongue tie (ankiloglosia) adalah kondisi yang terjadi sejak lahir yang membatasi rentang gerak lidah.
Pada kasus tongue tie, pita jaringan yang luar biasa pendek, tebal, atau kencang (frenulum lingual) mengikat ujung lidah ke dasar mulut. Bergantung pada seberapa besar jaringan tersebut membatasi gerakan lidah, hal ini dapat mengganggu proses menyusui.
Terkadang, lidah terikat mungkin tidak menimbulkan masalah. Beberapa kasus mungkin memerlukan prosedur pembedahan sederhana untuk memperbaikinya.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, diagnosa dan pembedahan tongue tie pada bayi mengalami peningkatan. Apakah semua kasus tongue tie harus dibedah? Selain itu, tidak adanya keseragaman diagnostik tongue tie dan kurangnya konsensus serta tatalaksana tongue tie membuat banyak variasi praktik klinis di seluruh dunia.
Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media yang bertajuk "Mengenal Tongue Tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue Tie Harus Diinsisi?"
Narasumber pada seminar ini adalah dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) serta dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) - Ketua Satgas ASI IDAI.
Informasi tentang apakah semua tongue tie pada bayi harus diinsisi sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini. Semoga bisa menambah wawasan, Ma.
