Bayi pada umumnya akan menangis sekitar tiga jam sehari dalam tiga bulan pertama, apalagi jika ia menderita kolik. Ini bukan karena bayi mencoba memanipulasi Mama agar selalu ditemani atau dipeluk. Ia belum belajar bagaimana melakukan itu. Bayi menangis karena lapar, lelah, kesepian, atau tidak nyaman. Dan menangis adalah satu-satunya cara untuk memberitahu Mama. Jadi menangis sama sekali bukan senjata yang bayi untuk mendapatkan perhatian.
"Bayi yang manja adalah bayi yang manipulatif, tetapi bayi tidak belajar mengenai hal itu sampai mereka berusia sekitar sembilan bulan," kata Dr. Barbara Howard, asisten profesor pediatri di Universitas Johns Hopkins di Baltimore dan anggota komite American Academy of Pediatrics.
Dengan memerhatikan tangisan bayi, orangtua tidak hanya menanggapi kebutuhan fisik bayi. "Bayi belajar rasa aman, nyaman, pengasuhan, dan kehangatan," kata Dr. Deborah Campbell, direktur neonatologi di Montefiore Medical Center di New York. Ini akan memberikan mereka kepercayaan diri untuk bereksplorasi dan belajar.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengembangkan rasa aman dari Mama di tahun pertama akan lebih mandiri, percaya diri, dan lebih bahagia nantinya.
"Bayi dapat merasakan bahkan dalam beberapa bulan pertama ketika orangtua tidak ada di sampingnya," kata Nugent, seorang profesor dalam studi masa kecil dan keluarga di University of Massachusetts di Amherst. Bayi bisa menjadi mengalami kesedihan yang nyata, seperti merasa tidak dibutuhkan atau tidak penting.
Di sisi lain, tidak akan membahayakan jika Mama membiarkannya menangis.
"Di tahun pertama, selalu lakukan apa yang Mama bisa, tetapi terutama jika Mama merasa stres," kata Dr. Howard. Ini normal, Mama hanya merasa kehabisan tenaga.
Ketika seorang bayi melewati usia sembilan bulan dan mulai belajar seni persuasi, orangtua dapat menjadi lebih selektif dalam menanggapi tangisan, kata Dr. Howard.
"Yang paling penting adalah jangan menyerah karena ledakan emosi," katanya.