Waspada! Ini 5 Bahaya bagi Bayi Baru Lahir jika Tidur Pakai Bantal

Pakai bantal saat tidur terdengar biasa, tetapi ternyata berbahaya lho buat bayi. Kok, bisa ya?

4 Agustus 2021

Waspada Ini 5 Bahaya bagi Bayi Baru Lahir jika Tidur Pakai Bantal
Unsplash/Ádám Szabó

Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting, terutama bagi bayi. Saat tidur itulah, hormon pertumbuhan diproduksi. Sehingga si Kecil bisa mencapai tumbuh kembang yang ideal. Apakah Mama termasuk yang memakaikan bantal saat bayi tidur? Jika ya, Mama sebaiknya segera menghentikan pemberian bantal untuk si Kecil.

Tidur dengan bantal dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa sang Bayi, lho, Ma. Wah, apa ya kira-kira penyebabnya?

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai bahaya bila bayi tidur dengan bantal.

1. Sesak napas karena leher bayi tertekuk

1. Sesak napas karena leher bayi tertekuk
Pixabay/Genga_Clicks

Alih-alih ingin membuat si Kecil nyaman dengan memakaikan bantal saat ia tidur, hal itu justru bisa membuatnya mengalami sesak napas. Bantal, bisa menghambat jalur pernapasan karena bentuk leher bayi yang masih pendek menjadi tertekuk jika posisi kepalanya lebih tinggi.

Karena leher yang belum kuat juga membuat bayi belum mampu menggerakan kepalanya. Memakai bantal menimbulkan kemungkinan wajah si Kecil "tenggelam" di bantal. Dengan leher yang belum kuat, ia tidak akan mampu memperbaiki posisi kepalanya dan bisa menyebabkan kematian karena sesak napas. 

Editors' Pick

2. Kematian mendadak karena jalur napas tertutup bantal

2. Kematian mendadak karena jalur napas tertutup bantal
Pixabay/esudroff

Mama dan Papa tentu akan memilih bantal yang lembut dan halus agar tidur semakin nyenyak. Begitu pun untuk si Kecil agar tidurnya semakin nyenyak.

Namun, sayangnya anggapan Mama itu tidak sepenuhnya benar, Ma. Karena banyak dokter yang menyatakan justru permukaan bantal bayi yang lembut atau benda lembut yang ada di sekitarnya, justru akan meningkatkan risiko si Kecil mengalami sesak napas dan tercekik.

Karena bantal lembut, napas yang dihembuskan tertahan dan menyebabkan si Kecil menghirup kembali hembusan napasnya.

Dengan begitu, kadar oksigen yang ada di dalam tubuh si Kecil akan menurun dan karbondioksida akan terakumulasi menjadi lebih banyak.

Nah, jika si Kecil kekurangan oksigen hal ini dapat berkontribusi terhadap SIDS.

3. Tersedak muntahnya sendiri

3. Tersedak muntah sendiri
Pexels/Ivone De Melo

Setiap orang saat tidur tentu tidak bisa mengontrol arah gerak tubuhnya yang justru membuat tubuh semakin rileks. Begitu pun dengan si Kecil, saat tidur ia bisa saja terguling ke bawah bantal yang dipakainya.

Namun, jika si Kecil diletakkan di tengah bantal berbentuk U, otomatis ia akan kesulitan untuk membalik atau memutar kepalanya ke salah satu sisi alias sulit bergerak bebas.

Nah, kondisi inilah yang membuat si Kecil jadi sulit keluar dari perangkap bantal tersebut dan membuatnya tidak bisa bergerak bebas.

Apalagi ketika si Kecil tidur dalam keadaan gumoh atau muntah kemudian ia terperangkap di lingkaran bantal berbentuk U, kondisi ini berisiko membuat ia tersedak oleh muntahnya sendiri.

4. Kepala peyang karena tidak bisa pindah posisi

4. Kepala peyang karena tidak bisa pindah posisi
Pexels/Nick Bondarev

Tak hanya membahayakan kesehatan si Kecil, penggunaan bantal  juga bisa membuat kepalanya menjadi peyang atau sindrom kepala datar pada satu sisi.

Kepala peyang pada si Kecil dapat terjadi karena tekanan yang konstan pada satu sisi yakni penggunaan bantal saat ia tidur.

Keadaan ini bisa semakin parah jika kepala si Kecil yang mengalami penekanan tidak berganti posisi, miring ke kanan atau ke kiri, dalam kurun waktu tertentu.

5. Risiko alergi dari bahan bantalnya

5. Risiko alergi dari bahan bantalnya
Pexels/Filip Wouters

Seperti yang Mama ketahui bantal dan sarung bantal bisa menjadi sarang tungau atau kutu kasur, bahkan tempat berkumpulnya debu.

Pada orang dewasa saja bantal atau sarung bantal yang berdebu bisa mengganggu kesehatan mereka. Apalagi pada bayi.

Alasan lain bayi tidur tak perlu menggunakan bantal bayi adalah adanya risiko alergi. Bayangkan jika terjadi pada si Kecil, hal itu bisa membuat ia mengalami alergi. Sedangkan tubuh dan kulit bayi masih sangat sensitif.

Nah, untuk menghindari si Kecil dari alergi karena bantal meski tidak digunakan untuk tidur, sebaiknya Mama memilih bantal dengan isian yang bersifat hipoalergenik atau rendah risiko alergi, Ma. 

Ma, bantal boleh digunakan untuk si Kecil saat tidur siang dengan catatan bahwa Mama turut mengawasi. Bila Mama tidak mengawasinya, lebih baik jauhkan bantal darinya.​

Setelah mengetahui lima bahaya bila bayi tidur dengan bantal, tentu Mama kini nggak akan memberikan si Kecil yang belum berusia 12 bulan memakai bantal saat tidur kan?

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga: 

The Latest