Meskipun sebagian besar ibu menyusui memiliki ASI berwarna putih, atau bahkan biru muda, tidak ada yang namanya "normal".
Apa yang normal bagi mama lain, mungkin berbeda bagi Mama sendiri. Jenis ASI yang Mama hasilkan juga akan memengaruhi warnanya. Misalnya, kolostrum—atau bentuk pertama ASI yang dihasilkan oleh kelenjar susu—biasanya kental dan berwarna kuning, meskipun bisa juga encer dan bening. Intinya, jika ASI tidak berwarna putih, biasanya hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Lalu, bila ASI berwarna bening, apakah aman dikonsumsi bayi? ASI bening ini aman untuk dikonsumsi, Ma. ASI ini dikenal dengan sebutan foremilk.
Setelah sekitar 2 minggu setelah menyusui, tubuh Mama mencapai tahap susu matang. ASI matang berubah tampilannya berdasarkan jumlah lemak yang dikandungnya.
Secara umum, saat ASI matang mulai mengalir keluar dari payudara di awal sesi menyusui atau memompa, ASI tersebut lebih encer dan rendah lemak. Karena foremilk encer, ASI cenderung tampak bening atau kebiruan.
Foremilk mengandung lebih banyak laktosa (gula susu alami) dan lebih sedikit lemak dan kalori. Foremilk encer, berair, dan bisa tampak bening, putih, atau bahkan kebiruan. Foremilk sangat menghidrasi dan laktosa tambahan memberi bayi tambahan energi yang cepat di awal menyusui.
Di sisi lain, hindmilk mengandung lebih banyak lemak dan kalori. Susu ini lebih kental, lebih lembut, dan cenderung berwarna putih atau kuning. Karena kandungan lemaknya lebih tinggi, hindmilk lebih mengenyangkan.
Jadi, ASI berwarna bening ini aman untuk dikonsumsi bayi, Ma.