Darah dalam ASI biasanya bukan disebabkan oleh masalah serius. Namun, jika kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, sebaiknya Mama konsultasikan masalah ini pada dokter.
Berikut beberapa penyebab ASI bercampur dengan darah:
Penyebab paling umum yang membuat ASI bercampur dengan darah adalah karena adanya luka pada puting. Luka pada puting bisa berupa luka lepuh, eksim, dan luka akibat posisi menyusui yang kurang tepat atau isapan bayi terlalu kuat yang menyebabkan perdarahan.
Tetapi, setelah luka di puting mama sembuh, kemungkinan besar ASI tidak lagi bercampur dengan darah dan warnanya kembali normal.
Rusty pipe syndrome atau sindrom pipa berkarat merupakan kondisi perubahan warna ASI yang muncul pada hari-hari pertama menyusui. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan payudara vaskular yang dapat meresap ke dalam saluran ASI sehingga kolostrum atau ASI terlihat berwarna kecoklatan, oranye, atau berwarna kekuningan menyerupai karat.
Ada pembuluh darah kecil di payudara mama yang disebut kapiler. Kapiler bisa rusak karena penggunaan pompa ASI yang tidak tepat atau terjadi trauma pada payudara. Darah dari kapiler yang rusak ini bisa merembes ke dalam ASI dan menyebabkan perubahan warna.
Mastitis merupakan infeksi payudara yang menyebabkan luka dan keluarnya darah dari payudara yang terinfeksi. Darah yang keluar akibat adanya infeksi dapat tercampur dengan ASI saat Mama menyusui atau memerahnya.
Papiloma intraductal merupakan pertumbuhan jaringan di payudara yang tidak bersifat kanker. Papiloma intraductal ini bisa tumbuh di dalam saluran susu atau merusak saluran susu yang menyebabkan keluarnya darah dari puting.
Jika kondisi ASI bercampur dengan darah berlangsung dalam jangka waktu lama, sebaiknya konsultasikan masalah ini pada dokter. Pasalnya, ada beberapa jenis kanker payudara seperti karsinoma duktal dan penyakit paget, yang dapat menyebabkan perdarahan dari puting.