Petechiae adalah kondisi pecahnya pembuluh darah di bawah kulit. Bayi baru lahir mungkin mengalami petechiae pada kulit akibat trauma lahir akibat persalinan pervaginam. Ukurannya mungkin sedikit lebih besar dari petechie, bahkan memar. Petechie biasanya hilang dalam 1 atau 2 minggu tanpa pengobatan.
Trauma fisik, seperti batuk hebat, menahan napas, muntah, atau menangis, dapat menyebabkan petechiae wajah. Petechiae ini sebagian besar terjadi di sekitar mata. Pada masalah yang lebih serius seperti penyakit bakteri atau virus, petechiae umumnya terjadi di badan atau bokong, serta berkaitan dengan gejala lain seperti demam dan kelelahan ekstrem.
Petechiae terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit (kapiler) berdarah ke dalam kulit. Perdarahan kapiler pada bayi dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk:
Batuk-batuk
Beberapa kasus muntah
Tekanan torniket seperti akibat penggunaan popok atau gendongan bayi
Infeksi bakteri seperti meningokokus, endokarditis, atau demam berdarah
Infeksi virus mulai dari demam hemoragik virus hingga infeksi sitomegalovirus (CMV) dan mononukleosis pada bayi
Sepsis (Infeksi Darah)
Infeksi Jamur
Leukemia
Hipersplenisme (limpa yang terlalu aktif)
Trombositopenia (jumlah trombosit rendah)
Disfungsi trombosit dan gangguan koagulasi
Scurvy (defisiensi vitamin C)
Defisiensi vitamin K
Disproteinemia (gangguan kadar protein darah)
Obat-obatan tertentu seperti penisilin, kina, atau fenitoin
Terbakar sinar matahari
Vaskulitis
Penganiayaan anak dalam bentuk cekikan, gigitan, atau pukulan
Trauma
Alergi Kulit, seperti dermatitis atopik
Faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan munculnya petechie pada bayi. Misalnya riwayat keluarga dengan gangguan perdarahan, infeksi tertentu, dan kondisi yang memengaruhi fungsi trombosit. Orang tua harus mewaspadai faktor-faktor ini dan mendiskusikannya dengan dokter anak.