Kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga seharusnya membawa angin sejuk yang menceriakan suasana, tetapi tidak bagi keluarga Ridwan dan Sudarwati.
Alih-alih bersukacita atas suasana rumah yang lebih hidup setelah memiliki bayi. Keduanya justru gelap mata hingga melakukan perbuatan keji. Keduanya tega membuang bayi mereka yang berusia 3 bulan ke sumur.
Informasi selengkapnya mengenai bayi dibuang ke sumur oleh orangtuanya telah Popmama.com rangkum khusus untuk Mama di bawah ini.
Berbeda dengan orang dewasa yang dapat menyampaikan kebutuhannya, bayi tidak dapat melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, bayi kerap rewel atau menangis untuk menyampaikan kebutuhannya.
Sayangnya, orangtua dari bayi bernama Hafid di Jepara, Jawa Tengah, menangkap kebiasaan bayi tersebut sebagai hal yang tidak menyenangkan.
Hafid yang kerap rewel hingga sakit justru membuat kedua orangtuanya terpacu untuk melakukan tindak keji.
Lantaran tidak sanggup menghadapi bayinya yang sering rewel, kedua orangtua bayi bernama Hafid itu pun memutuskan untuk membuat bayinya ke dalam sumur pada Kamis (18/5/2023).
Ridwan dan Sudarwati juga tidak tanggung-tanggung mengakhiri kehidupan darah dagingnya sendiri. Keduanya membuang Hafid yang malang ke sumur sedalam 25 meter.
Bayi yang rewel merupakan kondisi yang wajar. Wajarnya kondisi tersebut membuat sebagian orang yang mengenali bayi akan mengalami hal itu menjadi bertanya-tanya apabila tidak melihatnya.
Oleh karena itu, Sudarwati menyiapkan skenario yang disampaikannya untuk menutupi aksi bejatnya. Ia mengarang cerita kepada tetangganya bahwa bayinya tengah tertidur.
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Kiranya begitulah yang terjadi pada orangtua bayi berumur 3 bulan yang dibuang ke sumur.
Tindak keji kedua orangtua yang tidak berperasaan itu akhirnya terbongkar. Jenazah bayi tersebut pun dievakuasi dari sumur sedalam 25 meter. Sementara itu, kedua orangtua bayi ditetapkan sebagai tersangka kekerasan terhadap anak.
Itu tadi informasi mengenai bayi dibuang ke sumur oleh orangtunya Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, ya, Ma!