Dinas Kesehatan Kota Sukabumi belum lama ini memberikan tanggapan terkait kasus meninggalnya Kenzie yang diduga meninggal akibat imunisasi. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, drg. Wita Darmawanti, mengatakan peristiwa ini diduga masuk dalam kategori Kejadian Ikutan Pasca Imunisais (KIPI).
Wita juga mengatakan kejadian tersebut dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku serta untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di kemudian hari. Pihak Dinkes Kota Sukabumi pun telah melaporkannya kepada Komnas KIPI untuk dilakukan investigasi lanjutan. Meski begitu, atas peristiwa yang terjadi pada Kenzie, pihaknya mengaku belum tahu penyebab utama korban meninggal dunia.
"Prosedurnya seperti itu, jadi sampai saat ini Dinas Kesehatan melakukan investigasi seluruhnya baik itu dari puskesmas, keluarga, dan serta bukti-bukti lainnya. Kita belum mendapatkan hasil kesimpulannya apa, apakah itu dari human error, apakah dari vaksin atau dari faktor lain nah itu belum diketahui," katanya mengutip dari berbagai sumber.
Terkait dugaan vaksin yang diberikan kedaluwarsa, Wita membantah hal tersebut. Pihaknya mengeklaim bahwa setiap antigen selalu dilakukan pengecekan VVM (vaksin vial monitor) sebelum digunakan.
"Kita juga melakukan pemantauan bagaimana penyimpanan vaksinnya, bagaimana prosedur yang dilakukan, evaluasi, terus kita juga secara berkala itu dilaksanakan, saya selalu memeriksa lantai dinginnya jadi suhu. Nggak ada (kedaluwarsa) VVM itu kan sebagai tanda, indikator bisa digunakan atau tidak," ujarnya.
Itu dia soal bayi di Sukabumi meninggal usai imunisasi di Puskesmas. Mari kita doakan agar pihak keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kasus ini segera terselesaikan dengan baik, ya, Ma.