Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/prostooleh
Freepik/prostooleh

Intinya sih...

  • Bayi yang mendapatkan ASI perlu makan 2-3 kali sehari pada usia 6-8 bulan, 3-4 kali sehari pada usia 9-11 bulan, dan 3-4 kali sehari pada usia 12-23 bulan.

  • Bayi yang mendapatkan susu formula disarankan makan 4-5 kali sehari, termasuk susu formula, makanan berat, dan camilan sehat.

  • Ketentuan pemberian MPASI menurut IDAI harus sesuai dengan tahap perkembangan motorik oral bayi, mulai dari tanda kesiapan hingga tekstur makanan yang dianjurkan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menentukan jadwal makan untuk si Kecil yang baru mulai MPASI memang sering membuat Mama bingung. Berapa kali sebenarnya bayi perlu makan dalam sehari, dan bagaimana menyesuaikannya dengan usia serta kebutuhan gizinya?

Proses transisi dari ASI atau susu formula menuju makanan padat tentu membutuhkan penyesuaian. Frekuensi makan juga akan berubah seiring bertambahnya usia si Kecil, termasuk variasi menu dan jenis teksturnya.

Agar Mama tidak salah langkah, penting memahami panduan jadwal makan MPASI yang telah direkomendasikan oleh berbagai lembaga kesehatan seperti WHO dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Informasi ini bisa membantu Mama memberikan pola makan terbaik sesuai usia dan kemampuan makan si Kecil.

Yuk, simak penjelasan yang sudah Popmama.com rangkum tentang berapa kali bayi makan MPASI dalam sehari dan bagaimana aturannya.

Jadwal MPASI untuk Bayi yang Mendapatkan ASI

Freepik

WHO memberikan panduan yang bisa dijadikan acuan agar kebutuhan gizi si Kecil terpenuhi tanpa membuatnya terlalu kenyang atau justru kekurangan energi. Berikut panduan yang bisa Mama perhatikan:

1. Usia 6–8 Bulan

Pada usia ini, MPASI baru diperkenalkan sehingga frekuensinya masih sedikit, yaitu 2–3 kali makan dalam sehari. Tekstur makanan sebaiknya lembut seperti makanan yang dihaluskan atau dilumatkan. Saat awal mencoba, Mama bisa memberikan 2–3 sendok makan, kemudian ditingkatkan sesuai sinyal lapar dan kenyang si Kecil hingga mencapai ½ mangkuk (250 ml).

2. Usia 9–11 Bulan

Di usia ini, kemampuan mengunyah si Kecil mulai berkembang. Mama dapat memberikan MPASI 3–4 kali makan per hari dengan tekstur yang mulai dicincang atau dibuat lebih padat. Porsi awal biasanya ½ mangkuk (250 ml) dan dapat dinaikkan bertahap hingga mendekati ¾ mangkuk.

3. Usia 12–23 Bulan

Pada usia ini, si Kecil semakin terbiasa dengan makanan padat dan bisa ikut makan makanan keluarga. Rekomendasinya adalah 3–4 kali makan besar per hari, dengan tekstur makanan keluarga yang mudah dikonsumsi. Porsi awal sekitar ¾ mangkuk, lalu dinaikkan hingga mencapai 1 mangkuk penuh (250 ml) sesuai kemampuan makannya.

Selain makan besar, Mama juga boleh menambahkan 1–2 kali camilan sehat untuk mendukung kebutuhan energinya.

Jadwal MPASI untuk Bayi yang Mendapatkan Susu Formula

Freepik/jcomp

Bayi yang minum susu formula biasanya membutuhkan frekuensi makan yang sedikit lebih sering. Hal ini karena kepadatan nutrisi dalam susu formula dan MPASI perlu disesuaikan agar kebutuhan kalori si Kecil tetap seimbang.

Untuk anak usia 6–23 bulan, WHO merekomendasikan 4–5 kali makan dalam sehari, termasuk susu formula, makanan berat, serta makanan kombinasi yang mengandung susu formula. Artinya, MPASI dan susu formula saling melengkapi, bukan saling menggantikan.

Jika MPASI yang diberikan memiliki tekstur lebih encer atau rendah energi, Mama perlu menambah frekuensi makan agar kebutuhan kalorinya tercukupi. Jumlah dan tekstur makanan yang diberikan tetap mengikuti panduan yang sama seperti bayi ASI.

Mama juga bisa memberikan 1–2 camilan sehat untuk membantu si Kecil tetap bertenaga, selama camilan tersebut tidak menggantikan porsi makan utama

Ketentuan Pemberian MPASI menurut IDAI

Freepik

IDAI menekankan kesesuaian MPASI dengan tahap perkembangan motorik oral si Kecil. Berikut ketentuan yang perlu Mama perhatikan:

1. Usia 0–6 Bulan

Pada fase ini, bayi mulai menunjukkan kemampuan membuka mulut ketika disuapi dan memindahkan makanan dari sendok ke mulut, seringnya mulai tampak di usia 4–6 bulan. Namun, bayi belum membutuhkan MPASI. Seluruh kebutuhan nutrisinya masih sepenuhnya dipenuhi oleh ASI atau susu formula.

Dilansir dari laman IDAI, Mama baru boleh memulai MPASI jika ada tanda kesiapan makan seperti:

  • Anak dapat duduk dan menahan kepalanya sendiri dengan tegap.

  • Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan dan mulai mencoba meraih makanan.

  • Menunjukkan tanda-tanda lapar dan tidak tenang.

2. Usia 6–9 Bulan

Pada usia ini, si Kecil mulai mampu memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya, gigi depan mulai tumbuh, dan kemampuan menelan makanan bertekstur lebih kental semakin baik.

Tekstur MPASI ideal adalah puree atau mashed. Frekuensi makan dimulai dari 2–3 kali makan besar serta 1–2 kali camilan. Porsi awal sekitar 3 sendok makan, lalu naik hingga ½ mangkuk 250 ml.

3. Usia 9–12 Bulan

Bayi sudah mampu merapatkan bibir saat disuapi untuk membersihkan sendok dan mulai menggigit makanan lebih padat. Karena kemampuan mengunyahnya semakin baik, Mama bisa memberikan tekstur minced (cincang halus), chopped (cincang kasar), hingga finger foods.

Frekuensi makan dianjurkan 3–4 kali sehari ditambah 1–2 camilan, dengan porsi sekitar ½ mangkuk 250 ml. Pada tahap ini, si Kecil bisa ikut makan menu keluarga yang dimodifikasi.

4. Usia 12–23 Bulan

Di tahap ini, bayi sudah mahir mengunyah dan mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tekstur makanan. Ia juga sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga tanpa perlu banyak penyesuaian.

Frekuensi yang direkomendasikan adalah 3–4 kali makan besar dan 1–2 kali camilan, dengan porsi ¾ hingga 1 mangkuk penuh (250 ml). Mama bisa mulai mengenalkan ragam protein, sayur, buah, serta karbohidrat dalam pola makan hariannya.

Tips Memberikan MPASI

Freepik/cookie_studio

Dalam prosesnya, wajar jika bayi menolak, memuntahkan, atau tampak belum tertarik pada makanan yang Mama berikan. Karena itu, berikut beberapa tips yang bisa Mama terapkan:

  1. Jika si Kecil menolak makanan, tunggu beberapa saat dan coba kembali. Mama juga bisa mengganti menu sesuai selera bayi. Penolakan sesekali tidak menandakan bahwa ia tidak suka makanan tersebut selamanya.

  2. Gunakan aturan 3-day rule, yaitu menunggu 3 hari sebelum mengenalkan jenis makanan baru. Cara ini membantu Mama memantau kemungkinan alergi atau intoleransi makanan.

  3. Naikkan tekstur secara bertahap. Perlu diingat bahwa MPASI usia 6 bulan sebaiknya bertekstur encer, bukan kental, lalu meningkat sesuai perkembangan mengunyahnya.

  4. Pilih metode memasak yang mempertahankan nutrisi, seperti mengukus, menumis, atau memanggang. Hindari merebus terlalu lama karena bisa mengurangi kandungan vitamin.

  5. Berikan air putih di sela-sela makan untuk membantu si Kecil menelan makanan. Ini juga mencegah bayi mengalami konstipasi.

  6. Hindari menambahkan garam, gula, madu, atau susu sapi sebelum usia 1 tahun. Bahan-bahan tersebut berisiko mengganggu kesehatan pencernaan dan ginjal si Kecil.

  7. Selalu awasi si Kecil saat makan agar terhindar dari risiko tersedak. Pastikan makanan dipotong sesuai ukuran aman untuk bayi.

Nah, itu dia penjelasan tentang berapa kali bayi makan MPASI dalam sehari dan bagaimana aturannya. Semoga bisa membantu Mama mendampingi si Kecil mulai belajar makan, ya!

Editorial Team