Diperlukan pemeriksaan diagnostik menyeluruh terhadap masalah yang diderita bayi mama. Ada berbagai pendekatan, tergantung pada kebutuhan mendesak dan kebutuhan jangka panjang.
Terapi pemberian makan berfokus pada bagaimana mengajari anak mengisap atau bernapas sambil mengisap. Sementara itu, terapi okupasi direkomendasikan untuk memberi makan atau menelan dengan mengoptimalkan gerakan lidah atau mengunyah.
Orangtua akan diajari bagaimana strategi perilaku, posisi makan yang nyaman untuk bayi, serta pengaturan diet dan nutrisi untuk bayi yang menderita disfagia agar kebutuhan gizinya tetap bisa terpenuhi dengan keterbatasan yang dimiliknya.
Jika bayi mama tampak mengalami tanda dan gejala disfagia, jangan ditunda. Segera konsultasikan masalah ini dengan dokter anak untuk mempercepat penanganan agar kualitas hidup bayi pun tidak terhambat.
Semoga informasi mengenai disfagia pada bayi, penyebab bayi sulit menelan ini bermanfaat ya, Ma.