Meski Atta menginginkan adopsi bayi dari Palestina ternyata langkah mengadopsi untuk menolong masa depan anak-anak di sana tidak semudah yang dibayangkan. Kalau pun bisa mungkin perizinannya akan sangat kompleks, karena melibatkan sejumlah hukum dan regulasi internasional, nasional, serta perjanjian bilateral antar kedua negara.
Dikutip dari berbagai sumber, pemerintah Palestina sendiri tidak memperbolehkan adopsi anak oleh orangtua asing. Pada dasarnya, Islam memperbolehkan perwalian oleh orang lain, tapi tidak boleh diperlakukan sama dengan anak kandung. Contohnya, dalam hal ahli waris, aurat, atau wali nikah.
Anak-anak Palestina lahir di daerah konflik yang bisa terbunuh kapan pun. Namun, di sisi lain juga anak-anak di sana adalah aset berharga bagi negara kelahiran mereka itu. Anak Palestina juga merupakan aset berharga bagi umat muslim di dunia. Ke depannya, mereka akan menjadi garda terdepan yang bertugas membela Al-Aqsa dan tanah para nabi.
Seperti anak-anak yang lahir di Indonesia, anak Palestina merupakan pewaris budaya dan tradisi bangsa negara mereka. Tetap tinggal di tanah kelahiran memungkinkan mereka untuk terus mempelajari serta mewarisi nilai-nilai yang telah ada selama berabad-abad.
Mereka akan tumbuh sebagai kebanggaan dari masyarakat Palestinz, juga berjuang untuk tanah tempat tinggalnya. Pelestarian warisan leluhur juga akan mereka lakukan, seperti yang diajarkan oleh orangtuanya.
Memberikan anak-anak Palestina yang berstatus yatim piatu kepada kerabat terdekat menjadi pilihan terbaik. Sebab, pilihan tersebut akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk tetap memiliki ikatan emosional dan kultural dengan tanah kelahirannya.
Menyerahkan mereka ke kerabat terdekat yang peduli atau masih memiliki hubungan darah, anak-anak Palestina dapat tumbuh dengan nilai-nilai kuat. Serta, identitas Palestina juga tidak akan hilang dari diri mereka.
Itulah tadi informasi mengenai benarkah Lily diadopsi oleh Raffi dan Nagita dari Palestina. Saat ini masih dicari kebenarannya. Kita tunggu saja klarifikasi Raffi dan Nagita, ya, Ma!