Ada dua kategori utama sianosis, yakni sianosis sentral dan sianosis perifer.
Untuk mengetahui faktanya lebih dalam lagi, simaklah penjelasan berikut ini:
Sianosis sentral
Kondisi ini umumnya menyebabkan warna kebiru-biruan di bibir, lidah, dan kulit badan. Sianosis sentral memiliki banyak kemungkinan penyebab.
Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan darah dengan pasokan rendah oksigen terpompa ke seluruh tubuh.
Adapun penyakit jantung bawaan yang dapat menyebabkan sianosis meliputi transposisi arteri besar, atresia paru, tetralogi fallot, atresia trikuspid, sindroma jantung kiri hipoplastik, truncus arteriosus, dan lengkungan aorta yang terganggu.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan sianosis sentral antara lain:
- Masalah aliran darah dari dan ke paru-paru, kondisi ini bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau koneksi pembuluh darah antara jantung dan paru-paru tidak normal.
- Penumpukan cairan di paru-paru (edema paru-paru) yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif.
- Gangguan hemoglobin, kondisi di mana darah tidak bisa membawa oksigen dengan baik ke seluruh tubuh.
Sianosis perifer
Pada kondisi ini, ujung tangan dan kaki bayi akan tampak membiru. Sianosis jenis ini biasanya bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Bayi yang menangis sesaat setelah dilahirkan,
- udara dingin,
- kejang berkepanjangan,
- syok.
Bibir bayi hitam atau kebiruan yang disebabkan oleh kondisi klinis tertentu biasanya akan hilang dengan cara mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasarinya.
Waktu penyembuhannya pun sangat bervariasi, tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Selain itu, hal yang perlu Mama pahami adalah, meski perubahan warna bibir tidak selalu menunjukkan kondisi darurat, namun perubahan warna pada bibir bayi juga bukan gejala yang bisa diabaikan.
Terlebih jika bibir bayi hitam dan kebiruan disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas dan nyeri dada, itu bisa jadi pertanda yang dapat mengancam jiwa.
Mama disarankan untuk segera membawa si Kecil ke IGD rumah sakit jika menemui gejala-gejala tersebut.