Mama tentu sedih jika si Kecil pilek. Ia bisa jadi rewel apalagi jika disertai demam.
Jika sudah begini, seorang Mama biasanya akan melakukan apapun demi si Bayi, agar lebih merasa nyaman. Tak ingin melihatnya sengsara menarik napas, Mama bisa jadi berinisiatif menyedot ingusnya dengan mulut.
Hal ini mungkin juga pernah Mama dengar ceritanya dari para orang yang sudah tua, generasi sebelum Mama. Namun, benarkah cara ini tepat dilakukan jika bayi mengalami hidung tersumbat?
Titus Ibekwe, profesor dari College of Health Sciences, University of Abuja Nigeria, menjelaskan bahwa, "ingus yang mengalir dari hidung anak adalah produk sampingan dari infeksi."
Artinya, sebelum infeksi utamanya ditangani oleh tubuh, tubuh berusaha melawan infeksi dengan mengeluarkan ingus.
Ingus inilah yang kadang menghalangi saluran napas pada bayi. Apalagi jika ia menangis. Saluran pernapasannya akan semakin sempit dengan adanya ingus akibat penyakit dan tangisannya.
Lebih jauh lagi, lendir yang ada di dalam rongga mulut diproduksi oleh setiap orang setiap hari. Fungsinya adalah untuk melindungi dan melembabkan bagian dalam jaringan, agar tidak kering. Lendir ini mengandung antibodi dan enzim pembunuh bakteri, yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Saat seseorang terkena flu, pilek, atau sinusitis, lendir ini akan diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak lagi oleh tubuh, dalam rangka mempertahankan tubuh dari bakteri atau virus yang masuk.
Titus amat tidak menyarankan Mama untuk menyedot ingus dari hidung bayi.
Alasan pertama, dengan disedot ingusnya, bayi tak akan merasa lebih baik. Karena toh cairan akan selalu memenuhi hidungnya.
Alasan ke dua, "ini tidaklah sehat. Apalagi melalui mulut. Semua organisme penyebab infeksi akan masuk ke tubuh sang Ibu," ungkap Ibekwe. Jangan sampai Mama jadi sakit juga padahal harus merawat si Kecil, ya.
Tanya Altman, dokter anak lulusan University of California, Los Angeles AS, mengatakan bahwa ini bukanlah cara yang paling tepat. Ia menyarankan Mama menggunakan peralatan yang memang dirancang untuk menyedot ingus bayi.
Salah satunya adalah peranti yang memiliki tabung untuk dimasukkan ke lubang hidung, sementara ujung lainnya terhubung dengan selang yang berakhir di mulut mama.
Dengan demikian, mulut Mama tak memiliki kontak langsung dengan hidung bayi.
Sementara itu, Titus menyarankan, lebih baik segera bersihkan hidung si Kecil saat ingusnya keluar. Jangan tunggu sampai mengering.
Lebih lanjut lagi ia menyarankan, agar Mama segera membawa si Kecil ke dokter agar bayi mendapatkan penanganan yang tepat untuk sakitnya. Apalagi jika flu yang diderita sudah berlangsung lebih dari satu minggu.