Pada tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tidak menggunakan botol bayi atau sippy cup yang terbuat dari bahan berbasis BPA. Botol yang terbuat dari BPA umumnya tidak lagi dijual di toko.
Umumnya, Mama bisa membeli botol yang terbuat dari tiga jenis bahan dasar. Ini termasuk plastik, kaca, dan baja tahan karat. Masing-masing memiliki pro dan kontra.
Botol plastik
Penting untuk diperhatikan bahwa bahkan botol plastik tanpa BPA pun memiliki bahan yang membuat orangtua terdiam, seperti polipropilena. Bicarakan dengan dokter tentang risiko plastik dan tindakan apa yang dapat Mama ambil untuk meminimalkan risiko.
Misalnya, karena memanaskan plastik dapat membuatnya lebih berbahaya, AAP merekomendasikan untuk memanaskan susu formula bayi dalam wadah non-plastik, dan kemudian memindahkannya ke botol bayi.
Kelebihan botol susu plastik adalah ringan, mudah diperoleh atau dibeli, sulit untuk dipecahkan. Sedangkan kekurangannya adalah mungkin mengandung polipropilen dan memanaskan botol mungkin berbahaya.
Botol kaca
Beberapa orangtua menyukai botol kaca karena kemudahan pembersihannya dan tidak adanya bahan berisiko seperti BPA. Jika Mama ingin membeli botol kaca, perlu diperhatikan bahwa beberapa produsen botol kaca menjual wadah plastik untuk mengurangi kemungkinan pecah.
Kelebihan botol susu yang terbuat dari kaca adalah
- bebas dari bahan-bahan yang mengkhawatirkan (misalnya BPA).
- tahan lama dan kuat,
- mudah untuk dibersihkan.
Sedangkan kekurangannya adalah mudah pecah serta lebih berat.
Botol baja tahan karat
Beberapa orang suka menggunakan botol stainless steel karena tahan lama. Namun, botol tersebut mungkin sulit digunakan dan harganya mahal.
Kelebihannya adalah kuat serta bebas BPA. Namun botol susu jenis ini juga memiliki kekurangan, seperti harganya lebih mahal dan sulit melihat susu yang tersisa.
Bahan Lainnya
Pilihan lain untuk botol bayi adalah botol silikon dan botol dengan lapisan sekali pakai. Botol silikon cenderung lebih mahal dan sulit ditemukan.
Lapisan sekali pakai nyaman bagi banyak orang, karena Mama dapat membuangnya setelah menyusui. Namun, alat-alat tersebut perlu diganti setiap kali pemberian makan dan biayanya bisa bertambah.
Jika Mama menyusun daftar perlengkapan bayi, cara terbaik adalah membuatnya tetap sederhana dan praktis. Tidak diperlukan lagi botol "khusus bayi baru lahir", Mama dapat membeli botol yang lebih besar dan membiarkan bayi tumbuh bersama botol itu.
Mama mungkin menginginkan satu atau dua opsi dengan fitur khusus, seperti ventilasi untuk gas, namun Mama juga belum tahu apakah bayi memerlukannya.
Jika Mama sedang menyusui, Mama mungkin sebaiknya membeli botol yang kompatibel dengan pompa. Jadi Mama dapat langsung memompa ke dalam botol yang Mama gunakan untuk menyusui bayi.
Itu penjelasan tentang cara memilih botol susu yang aman untuk bayi. Selamat memilih, ya, Ma!