Meskipun kulit bayi yang kering dan mengelupas masih tergolong normal, namun tak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi Mama. Untuk mengatasinya, Mama dapat melakukan beberapa hal berikut ini :
Jangan memandikan bayi terlalu lama. Hindari memandikan bayi terlalu lama. Pasalnya, selain dapat menyebabkan bayi kedinginan dan masuk angin, waktu mandi yang terlalu lama juga dapat mengikis minyak pada kulit bayi sehingga membuat kulitnya semakin kering.
Pilih sabun yang tepat. Sebaiknya pilih sabun bayi yang mengandung pH seimbang, gliserin, bebas pewangi dan paraben serta berlabel hypoallergenic. Keempat kriteria tersebut sangat dibutuhkan oleh bayi dengan tipe kulit kering dan sensitif demi menjaga kelembaban dan kesehatan lapisan kulit bayi.
Oleskan pelembab khusus bayi. Usai mandi, oleskan pelembab khusus bayi dengan cara memijat lembut ke seluruh tubuhnya agar pelembab benar-benar meresap ke dalam kulitnya.
Hindari udara dingin. Paparan udara dingin mampu menurunkan kadar kelembaban kulit bayi. Itulah sebabnya bayi disarankan menggunakan kaus kaki dan sarung tangan serta baju yang mampu menghangatkan tubuhnya dan menghindari kulit bayi semakin kering.
Gunakan deterjen khusus bayi. Sebaiknya pisahkan mencuci pakaian bayi dengan pakaian orang dewasa. Kemudian gunakan deterjen khusus bayi untuk mencuci segala perlengkapan bayi. Pasalnya deterjen biasa berisiko menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Jadi sudah tidak ada alasan untuk khawatir kan, Ma?
Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kulit kering akan mengelupas dengan sendirinya dan berganti dengan kulit alaminya yang lebih mulus dan lembut.
Namun, dalam prosesnya, ada baiknya Mama melakukan langkah-langkah diatas ya!