Dr. Utami menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan induksi laktasi.
Didampingi oleh dokter atau konsultan laktasi, Mama akan menjalani proses berikut ini di bawah ini.
Pertama, sebagai proses untuk memicu keluarnya ASI, mama akan diberi pil kontrasepsi dengan kandungan progestreon dan estrogen dosis tinggi. Langkah ini dimaksudkan untuk mengondisikan tubuh ibu seperti kondisi hamil di mana payudara dipersiapkan untuk memproduksi ASI, Ma.
Pil ini dapat diminum 1 sesi saja, atau boleh 2-3 sesi. Dokter akan memberi tahu berapa banyak pil yang perlu diminum. Selanjutnya mama akan diberikan obat galactogogue untuk menambah produksi ASI. Obat ini perlu diminum jangka panjang.
Obat galactogogue perlu diminum selama ibu ingin menyusui kemudian diturunkan bertahap bila bayi akan disapih. Selain obat galactoguogue, akupuntur pun bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI, Ma.
Tahap kedua adalah mengenalkan mama dan bayi dengan cara melakukan kontak kulit selama 24 jam sampai bayi mau menyusu ke payudara mama. Berapa lama proses ini berlangsung? Prosesnya bervariasi tergantung setiap bayi, Ma. Hal ini juga tergantung pada usia bayi. Semakin besar usia bayi, semakin mudah bayi untuk menyusu ke payudara.
Kontak kulit ke kulit dapat membantu si Bayi mengenali ibu angkatnya dan mau menyusu ke payudara mama. Proses kontak kulit ke kulit sama seperti perawatan metode kangguru. Bayi melekat kulit ke kulit di dada ibu kemudian digendong dengan kain batik dan menggunakan piyama. Apabila bayi sudah besar, ia bisa dibedong dengan ikatan kain di pundak ibu.
Tahap ketiga adalah memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adopsi. Selama proses menyusui ibu perlu menggunakan alat bantu laktasi yang ditempelkan di payudara, yang berisi ASI donor atau susu formula, gunanya untuk menambah jumlah susu yang dibutuhkan bayi.
Setelah dimulai terapi, ASI akan mulai keluar setetes demi setetes dari payudara mama. ASI secara perlahan dapat bertambah banyak dengan isapan bayi dan bantuan obat galactogogue. Meski demikian, ibu mungkin juga perlu tetap menggunakan alat bantu laktasi saat menyusui bayinya.