Dilansir dari thebump.com, sebenarnya tidak perlu sesering itu untuk mensterilkan botol bayi. Botol yang terlalu sering disterilkan akan berpotensi untuk merusak botol itu, dan memungkinkan bahan kimia masuk ke dalam susu. Terutama jika Mama menggunakan botol plastik, meski sudah berlabel BPA tetap bahaya jika terus menerus dipanaskan. Ada baiknya dari awal Mama menggunakan botol kaca yang lebih awet.
Namun, untuk pemakaian pertama kali, tentu botol bayi perlu dicuci dan disterilkan. Sebab, kita tidak tahu pasti di mana botol itu diletakkan dan bagaimana proses pengemasannya. Selain itu, ada empat situasi di mana botol bayi perlu sering disterilkan, yaitu:
- Saat meminjam peralatan bayi tersebut atau menggunakan botol bayi bekas. Hal ini juga berlaku untuk botol bayi yang sudah digunakan oleh saudaranya yang lebih tua, meskipun itu di rumah mama sendiri.
- Jika bayi sakit, supaya bakteri dan virus tidak kembali masuk ke dalam sistem imun tubuh bayi.
- Jika bayi lahir prematur atau punya masalah kesehatan. Bayi lahir prematur perlu barang-barang yang bersih di sekitarnya, karena dia lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Jika Mama tidak punya akses ke air minum bersih. Jika di rumah menggunakan air sumur, pastikan botol bayi disterilkan setiap kali botol dicuci. Hal ini supaya bakteri dari air sumur tidak menginfeksi bayi.
Selain empat situasi di atas, Mama cukup mensterilkan botol sehari sekali di malam hari. Supaya besoknya botol si Kecil sudah bersih dan siap digunakan. Lalu bagaimana kalau sedang traveling dan kebetulan tidak bisa membawa alatnya?
Ma, pastikan tempat menginap setidaknya ada kompor, akses air bersih, dan alat dapur minimalis. Mama cukup membawa lap kering, dan Mama bisa melakukan cara steril botol seperti cara nomor satu.