Yang bisa Mama lakukan hanyalah mencegahnya terjadi. Dan, cegukan pada bayi biasanya disebabkan oleh pemberian makan sehingga beberapa penyesuaian dapat membantu:
1. Jangan memberi makan berlebihan
Makan berlebihan adalah penyebab umum cegukan. Jika perut membengkak terlalu cepat atau menjadi terlalu penuh, ini dapat memicu otot diafragma menjadi kejang. Untuk ibu menyusui, cobalah memperlambat menyusui dengan membiarkan bayi bersendawa dulu ketika beralih dari satu payudara ke payudara lainnya. Jika Mama memberi bayi susu botol, jangan lupa juga untuk membuatnya bersendawa.
2. Pastikan bayi tidak menelan terlalu banyak udara
Menelan terlalu banyak udara saat menyusui juga dapat menyebabkan bayi cegukan. Amati kembali teknik mengisap bayi. Pastikan bibir bayi terbuka lebar dan membentuk penutup yang rapat di sekitar areola, bukan hanya di puting. Tanda bahwa bayi mungkin menelan terlalu banyak udara atau menyusu terlalu cepat adalah jika Mama mendengar banyak suara desahan.
Bayi yang menyusu dengan botol juga bisa mendapatkan terlalu banyak udara jika botolnya tidak ditempatkan dengan benar. Botol bayi harus dimiringkan dengan sudut 45 derajat sehingga udara naik ke dasar botol.
Dalam beberapa kasus, cegukan bayi disebabkan oleh gastroesophageal reflux, suatu kondisi sementara di mana bayi memuntahkan isi perutnya, menyebabkan rasa sakit dan cegukan. Petunjuk lain bahwa bayi mungkin menderita refluks adalah bangun malam yang menyakitkan, kolik, sakit perut setelah makan dan muntah. Jika Mama mencurigai hal ini atau khawatir dengan cegukan bayi, bicarakan dengan dokter yang menangani si Kecil.
Apakah bayi mama juga suka mengalami cegukan?