Imunisasi rotavirus diberikan untuk mengurangi risiko infeksi rotavirus yang dapat menyerang saluran cerna anak.
Virus ini bisa menyebabkan gastroenteritis, yaitu peradangan pada lambung dan usus, yang memicu gejala seperti diare berat, muntah, demam, nyeri perut, hingga dehidrasi.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, infeksi rotavirus paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun, sehingga imunisasi ini penting untuk mencegah kasus diare berat.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan imunisasi rotavirus diberikan secara oral pada bayi usia 2 hingga 6 bulan. Saat ini, ada dua jenis vaksin yang umum digunakan dalam program imunisasi dasar lengkap, yaitu:
Imunisasi rotavirus jenis monovalen diberikan dalam dua tahap. Dosis pertama diberikan saat bayi berusia antara 6 hingga 12 minggu.
Dosis kedua dapat diberikan setidaknya empat minggu setelah suntikan pertama dan diberikan paling terlambat sebelum bayi mencapai usia 24 minggu.
Imunisasi pentavalen diberikan dalam tiga dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6 hingga 12 minggu, sementara dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak waktu antara 4 hingga 10 minggu dari pemberian sebelumnya. Dosis ketiga wajib diberikan sebelum anak berusia 32 minggu.
Nah, itu dia rangkuman daftar imunisasi anak yang tidak boleh terlambat diberikan. Pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi tepat waktu demi kesehatannya yang optimal, Ma.