Ini Lho, 5 Kandungan ASI yang Membuat Bayi Sehat dan Cerdas

Jadi, ini alasan Mama harus banget kasih ASI untuk Si Kecil!

26 Juli 2020

Ini, 5 Kandungan ASI Membuat Bayi Sehat Cerdas
fitpregnancy.com

Sejak lahir hingga usianya mencapai enam bulan, ASI disarankan sebagai satu-satunya makanan bagi si Kecil. Bahkan beberapa saat setelah dilahirkan pun Mama sebaiknya segera melakukan IMD atau inisiasi menyusu dini. IMD bertujuan untuk memperkenalkan puting pada bayi dan menuntun refleksnya mengisap ASI.

Pernahkah Mama bertanya-tanya seberapa hebat ASI hingga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil hingga usia enam bulan?

ASI disebut-sebut sebagai sumber gizi terbaik bagi bayi, yang mampu menangkal infeksi, peradangan, mematangkan sistem kekebalan tubuh, serta memacu perkembangan organ dalam. Bayangkan betapa hebatnya tubuh mama, setelah berjuang mengandung dan melahirkan masih sanggup memproduksi ASI, makanan pertama dengan segala kebaikan bagi si Kecil.

Dilansir dari jurnal ilmiah pediatri berjudul Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors, berikut Popmama.com rangkum kandungan ASI yang membuat bayi sehat dan cerdas:

1. Kolostrum

1. Kolostrum
navymedicine.navylive.dodlive.mil

Kolostrum adalah cairan yang keluar pertama kali dari payudara mama sesaat setelah melahirkan. Warnanya agak kekuningan dan hanya diproduksi di 3-4 hari pertama pasca persalinan. Kolostrum ini sangat penting bagi kekebalan tubuh bayi.

Tidak heran beberapa mama merasa sedih ketika tidak bisa segera memberikan ASI, karena kondisi bayi yang harus dirawat dalam inkubator atau penanganan khusus lainnya.

Kolostrum mengandung sekretori IgA dan laktoferin, dua senyawa penting dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi. Kandungan laktosa atau gula susu dalam kolostrum sangat rendah. Ini mengindikasikan bahwa kolostrum memiliki fungsi utama sebagai pembangun kekebalan tubuh.

Editors' Pick

2. Protein

2. Protein
pixabay/Public Domain Pictures

Dalam ASI, protein yang terkandung di dalamnya terbagi menjadi dua jenis yaitu whey dan kasein. Whey mengambil porsi lebih besar yaitu sekitar 60 persen, sementara kasein 40 persen. Whey protein bersifat mudah dicerna sehingga penyerapannya lebih optimal. Dalam protein ini terkandung juga lisozim dan bifidus faktor, yang berfungsi untuk memerangi bakteri jahat dalam sistem pencernaan bayi.

Protein whey tidak bisa diperoleh bayi dari susu sapi. Protein dalam susu sapi berupa kasein yang bersifat makronutrien, sehingga tidak mudah cerna. Inilah alasannya bayi berusia di bawah satu tahun tidak diperkenankan mengonsumsi susu sapi. Sebab, sistem metabolismenya belum sanggup mencerna zat gizi bersifat makro dengan mudah.

3. Lemak

3. Lemak
pixabay/alxander1982

Asam lemak tak jenuh rantai panjang yang terkandung dalam ASI setara dengan khasiat omega-3 dan omega-6.

Fungsi omega-3 (terutama DHA) sangat baik untuk perkembangan otak anak. Jadi sebelum si Kecil mendapatkan omega-3 tambahan dari salmon, kacang-kacangan, dan bahan makanan lainnya, Mama sudah memberikannya dalam kadar tinggi melalui ASI.

4. Karbohidrat

4. Karbohidrat
pixabay/pezibear

Karbohidrat sederhana yang terkandung dalam ASI berupa gula susu atau laktosa. Kadar laktosa ini paling rendah dibandingkan makronutrien lainnya. Tapi pada Mama yang produksi ASI nya banyak, kadar laktosanya juga semakin meningkat.

Karbohidrat sangat dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya, khususnya sebagai sumber energi dan pertambahan berat badan. 

5. Mikronutrien penting dan hormon pertumbuhan

5. Mikronutrien penting hormon pertumbuhan
chicksonright.com

Selain makronutrien utama, ASI juga mengandung mikronutrien yang tak kalah penting. Setidaknya terdapat lima macam vitamin yaitu A, B1, B2, B6, B12, dan D. Kandungan mineral penting seperti iodine, sodium, dan magnesium juga dapat terpenuhi dari ASI. Untuk membantu proses pertumbuhan, ASI juga mengandung sejumlah hormon pertumbuhan penting seperti EGF, IGF, dan NGF.

Nah, itu dia lima kandungan ASI yang membuat bayi sehat dan cerdas. Semoga Mama semakin yakin memberikan ASI untuk si Kecil.

Baca juga:

The Latest