Pixabay.com/PublicDomainPictures
Penyebab utama terjadinya eritorblastosis fetalis ada dua, yaitu ketidakcocokan rhesus dan ketidakcocokan karakteristik darah (ABO).
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, golongan darah manusia di dunia ini dikategorikan dalam 4 karakteristik, yaitu O, A, B dan AB serta dibagi lagi dalam dua rhesus yaitu rhesus negatif (Rh-) dan rhesus positif (Rh+).
Jika Mama bergolongan darah B rhesus +, itu artinya sel darah merah Mama mengandung antigen B dan antigen Rh+. Antigen merupakan substansi yang menimbulkan respon kekebalan pada tubuh manusia.
Dilansir dari stanfordchildrens.org, jika anak yang dilahirkan berbeda golongan darah dan rhesus dengan ibunya, maka antigen bayi akan dianggap oleh tubuh ibu sebagai benda asing yang berbahaya, serupa virus atau bakteri. Sel darah putih ibu menyerang sel darah merah bayi sehingga sel darah merah bayi bisa rusak.
Ketidakcocokan golongan darah memang bisa saja terjadi pada ibu dan anak. Dilansir dari merckmanuals.com, eritorblastosis fetalis terjadi jika pada bayi membawa salah satu antigen berikut ini:
- Diego,
- Xg,
- P,
- Ee,
- Kell,
- Duffy,
- Kidd,
- Lutheran,
- Cc,
- MNSs.