Bukan Hanya Orang Dewasa, Bayi juga Bisa Mengalami Katarak

Infeksi rubella merupakan salah satu penyebab bayi alami katarak sejak lahir

29 Mei 2023

Bukan Ha Orang Dewasa, Bayi juga Bisa Mengalami Katarak
Freepik

Katarak merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada mata dan berpotensi menimbulkan disabilitas netra hingga kebutaan. Jika umumnya katarak terjadi pada lansia (lanjut usia), faktanya katarak juga bisa dialami bayi.

Pada dasarnya, gangguan yang dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata hingga membuat kemampuan penglihatan menurun itu bisa dialami oleh siapa saja.

Jadi, ada baiknya agar Mama mengenali berbagai penyebab hingga gejala yang bisa dialami bayi yang terkena katarak sejak dini.

Nah, berikut ini beragam informasi tentang katarak pada bayi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.

1. Katarak pada bayi bica picu kebutaan

1. Katarak bayi bica picu kebutaan
Pexels/Anna Shvets

Walaupun hal ini mungkin jarang didengar, namun katarak tak hanya dialami oleh mereka yang sudah lanjut usia. Faktanya, katarak juga bisa dialami oleh setiap orang dengan berbagai usia, termasuk bayi.

Jika bayi tidak mendapatkan perawatan yang tepat ketika terdiagnosa mengalami katarak, tentu saja hal ini bisa meningkatkan risiko penurunan kemampuan penglihatan hingga kebutaan.

Editors' Pick

2. Terjadi karena infeksi rubella saat dalam kandungan

2. Terjadi karena infeksi rubella saat dalam kandungan
Pexels/Анна Иванова

Jika ditelaah, terdapat beberapa penyebab bayi mengalami katarak. Salah satunya karena infeksi saat berada di dalam kandungan. Infeksi di dalam kandungan yang umum menyerang yaitu rubella, cacar air, herpes simpleks, hingga toxoplasmosis cytomegalovirus (CMV).

Selain infeksi, katarak pada bayi atau disebut juga katarak kongenital juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik dan juga Down Syndrome.

3. Tiga jenis katarak berdasarkan usia

3. Tiga jenis katarak berdasarkan usia
Pixabay/naama

Terdapat beberapa jenis katarak yang perlu diketahui yang dibagi berdasarkan usia penderitanya, yaitu:

  • Katarak Senilis: Katarak senilis dapat terjadi karena proses penuaan atau degenerasi. Sehingga, lensa mata secara alami mengalami kekeruhan, penebalan, dan penurunan daya akomodasi.

  • Katarak Juvenil: Katarak Juvenil merupakan katarak yang terjadi pada usia yang lebih muda yaitu di atas 1-23 tahun. Katarak ini bisa terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.

  • Katarak Kongenital: Katarak kongenital adalah katarak yang dapat terjadi pada bayi sejak ia baru lahir. Hal ini umumnya disebabkan infeksi yang dialami ibu di masa kehamilan.

4. Gejala katarak pada bayi yang perlu diperhatikan

4. Gejala katarak bayi perlu diperhatikan
Freepik/Davidpereiras

Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mata si Kecil? Terdapat beberapa gejala yang perlu Mama waspadai yang merujuk pada gejala katarak pada bayi, seperti:

  • Bagian mata yang berwarna hitam atau pupil bayi berubah warna, biasanya menjadi abu-abu atau putih kekuningan.
  • Gerakan mata si Kecil cepat dan kedua matanya tidak sejajar.
  • Penglihatan si Kecil seperti berkabut.
  • Pupil mata bayi terlihat berwarna putih saat diperiksa dengan senter.
  • Gerakan mata tidak terkontrol dan bola mata bergerak ke arah yang berbeda.

5. Cara mengatasi katarak yang bisa dilakukan pada bayi

5. Cara mengatasi katarak bisa dilakukan bayi
Freepik/javi_indy

Jika Mama melakukan pemeriksaan dan mendapati si Kecil mengalami katarak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:

  1. Operasi katarak. Jika si Kecil mengalami katarak ringan, maka prosedur ini tidak akan dilakukan. Tetapi jika katarak si Kecil sudah mengganggu, maka dokter akan melakukan operasi untuk mencegah dampak berkepanjangan. Umumnya dilakukan sebelum bayi berusia 3 bulan.
  2. Memakai lensa intraokular dan lensa kontak. Pada prosedur ini katarak akan diangkat dan dokter mata akan memasang lensa mata buatan atau lensa kontak agar penglihatan bayi atau anak dapat kembali normal.
  3. Menggunakan kacamata. Jika bayi menjalani operasi pada kedua matanya, maka dokter akan memakaikan kacamata pada si Kecil. Khususnya jika penglihatan bayi tidak terbantu setelah mengenakan lensa.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang katarak pada bayi. Semoga informasi ini membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest