9 Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Dokter Anak

Dokter anak adalah partner Mama untuk menyehatkan si Kecil. Pilih yang mana nih?

17 Oktober 2018

9 Hal Penting Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Dokter Anak
Classroom.synonim.com

Saat hamil, terutama kehamilan pertama, banyak para ibu hamil yang resah apakah nantinya si Kecil akan terlahir sehat? Bagaimana bila setelah pulang ke rumah nanti tiba-tiba ia demam, flu, dan lain sebagainya?

Untuk mengurangi keresahan, ada baiknya Mama mulai menentukan siapa dokter anak si Kecil sedini mungkin, bahkan sebelum ia dilahirkan. Saat terbaik untuk memilih dokter anak adalah ketika Mama hamil.

“Sangat penting untuk menemukan dokter spesialis anak yang pas sebelum Mama melahirkan. Sehingga ketika membutuhkan dokter anak setelah si Kecil lahir nanti, Mama tak perlu repot lagi mencari dokter mana yang cocok,” saran Evaline Alessandrini, MD, dokter anak dari Children's Hospital of Philadelphia.

Keuntungan menemukan dokter spesialis anak lebih awal tak hanya dirasakan orangtua saja. Studi yang dilakukan Dr. Alessandrini baru-baru ini menemukan bahwa bayi yang mengunjungi dokter anak yang sama selama 6 bulan pertama kehidupannya, si Kecil akan lebih terpantau kesehatannya dibandingkan bayi yang bergonta-ganti dokter. Mama juga tak perlu khawatir akan ada imunisasi yang tertinggal dan sebagainya.

Dengan begitu, orangtua akan merasa lebih nyaman dan aman.

 “Menemukan dokter anak yang pas sebelum melahirkan, bisa menghapus separuh kecemasan yang umum dirasakan para orangtua baru. Sehingga mereka lebih percaya diri dalam merawat bayinya,” terang Steven Dowshen, MD, dokter spesialis anak dari Wilmington, AS.

Lalu kriteria seperti apa yang bisa jadi acuan dalam memilih dokter spesialis anak yang terbaik?  

Berikut panduan dari Popmama.com

1. Kapan mulai mencari

1. Kapan mulai mencari
Medium.com

​​​Biasanya Mama akan mendapat rekomendasi dokter spesialis anak sejak bayi lahir di rumah sakit.

Walau begitu, tidak ada salahnya Mama mulai mencari informasi mengenai dokter spesialis anak di rumah sakit tempat Mama akan melahirkan, sejak kehamilan memasuki usia 28 – 34 minggu.

2. Kumpulkan referensi

2. Kumpulkan referensi
Pixnio/ Amanda Mills

Kumpulkan berbagai informasi mengenai dokter spesialis anak dengan browsing di internet, bertanya pada teman, kerabat, dan perawat di tempat Mama memeriksakan kandungan.

3. Ramah pada anak

3. Ramah anak
Pixnio/James Gathany

Dokter spesialis anak hendaknya mengerti bagaimana ia harus berkomunikasi dengan si Kecil.

Artinya, ia harus dapat memahami, mengenal, dan bisa berkomunikasi dengan anak, baik secara verbal ataupun sentuhan yang menenangkan. Misalnya saja, bagaimana gerak tubuh, dan caranya menenangkan saat anak histeris sebelum dan sesudah disuntik. 

Editors' Pick

4. Luangkan waktu untuk bertemu muka

4. Luangkan waktu bertemu muka
Airforcemedicine.af.mil

Menemui langsung sang Dokter untuk melakukan sesi tanya-jawab singkat juga perlu Mama lakukan. Dari situ Mama akan mengetahui apakah dokter tersebut cukup komunikatif.

Tanyakan kesediaannya berkonsultasi via chatting di smartphone atau telepon dalam keadaan darurat.

Cari tahu pula pendapatnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan anak. Seperti pemberian ASI, imunisasi, antibiotik, dan seputar perawatan dan pengobatan bayi.

5. Cari tahu jadwal praktik

5. Cari tahu jadwal praktik
Thebluediamondgallery/Nick Youngson

Jadwal praktik dokter juga perlu Anda ketahui. Baik hari, jam dan lokasi pratiknya selain di rumah sakit tersebut. Sehingga, ketika nantinya si Kecil sakit, Anda sudah tahu kemana Anda bisa membawanya.

6. ​Suasana ruang praktik

6. ​Suasana ruang praktik
Upload.wikimedia.org

Bagi Mama mungkin ini tidak penting. Namun bagi si Kecil, suasana ruang praktik cukup memengaruhi mood-nya, lho. Karena itu, ruang praktik dokter spesialis anak harus memancarkan kesan ramah anak.

Selain ruangan praktik dokter, demi kenyamanan, Mama juga perlu memerhatikan bagaimana ruang tunggu pasien, prosedur mendaftar, cara antre, jumlah antrean pasien, serta cara staf dokter memperlakukan pasien.

7. Sediakan dokter cadangan

7. Sediakan dokter cadangan
maxpixel.freegreatpicture

Ada kalanya sang dokter berhalangan praktik. Untuk mengantisipasi si Kecil ditangani oleh dokter lain yang belum dikenal, ada baiknya Mama meminta referensi dokter spesialis anak lainnya.

Jangan lupa untuk mencari tahu jadwal dan tempat praktik, serta rekomendasi dari para mama lainnya mengenai dokter tersebut.

8. Cari tahu biayanya

8. Cari tahu biayanya
maxpixel.freegreatpicture

Tidak semua dokter spesialis mematok tarif yang sama. Mama harus memerhatikan berapa biaya periksa ke dokter tersebut. 

Kadang kala, seorang dokter praktek di beberapa rumah sakit atau klinik. Mungkin sekali, dokter yang sama mematok harga periksa yang berbeda tergantung di mana Mama menemuinya. 

Lebih baik Mama cek dulu ya.

9. Perhatikan jarak praktek dokter dari rumah

9. Perhatikan jarak praktek dokter dari rumah
Pixabay/cocoparisianne

Jarak adalah hal penting yang juga harus Mama pertimbangkan. Jangan memilih dokter bagus tetapi jarak menemuinya teramat jauh dari rumah. Tentu, hal ini akan menjadi sangat tidak praktis karena bisa jadi ada hal darurat yang butuh penanganan segera dan Mama akan frustrasi karena dokter si Kecil sulit dijangkau. 

Yuk, teliti dan pilih dokter dengan cermat!

The Latest