Selain Popok Basah, Ini 4 Hal Lain Penyebab Bayi Menangis

Ma, ketahui beberapa penyebab bayi menangis yuk!

22 Februari 2020

Selain Popok Basah, Ini 4 Hal Lain Penyebab Bayi Menangis
Pixabay/pinkpig0416

Menangis menjadi bentuk komunikasi utama bayi ya, Ma. Maklum, mereka kan belum fasih berkomunikasi dengan bicara.

Walaupun bayi juga mampu menggunakan suaranya untuk menggumam, mendengkur, dan mendengung atau gerakan tertentu. Namun, menangis paling sering dilakukan dan membuat Mama lebih peka.

Dalam setiap jenis tangisan bayi, Mama harus berusaha untuk mencermatinya. Ini akan membantu dirinya merasa lebih nyaman saat orangtuanya berada di sampingnya.

Untuk Mama yang baru memiliki anak pertama, ini beberapa hal yang menyebabkan bayi menangis yang wajib diketahui.

1. Kelaparan

1. Kelaparan
Pixabay/joffi

Saat bayi menangis bisa menjadi salah satu tanda kalau dirinya sedang merasa lapar lho, Ma.

Untuk bayi baru lahir juga memiliki perut yang kecil, sehingga dirinya tidak bisa menampung makanan dengan kapasitas yang terlalu banyak. Mama hanya bisa memberikan makan dengan porsi yang kecil.

Tangisan si Kecil ini bisa menjadi salah satu senjata untuk memberitahukan Mama kalau perutnya sudah lapar dan ingin segera makan. Biasanya Mama sendiri akan menemukan tangisan si Kecil ini setiap 2 jam sekali lho.

Jadi, Mama harus siap siaga nih ketika si Kecil juga menangis karena lapar.

Editors' Pick

2. Hidung tersumbat dan sakit perut

2. Hidung tersumbat sakit perut
Pixabay/photo-graphe

Faktor lain dari bayi menangis yaitu saat hidungnya sedang tersumbat. Bisa dikarenakan flu, perut kembung, kolik, atau demam. Di saat-saat seperti inilah wajah si Kecil akan tampak pucat dan mulai menunjukkan tangisannya.

Saat si Kecil menunjukkan gejala demam, Mama bisa langsung memeriksa suhu badannya dengan menggunakan termometer. Namun, jika suhu tubuh si Kecil sudah terlalu tinggi dan tangisannya tidak kunjung berhenti ada baiknya segera bawa ke dokter anak ya.

3. Popok basah atau kotor

3. Popok basah atau kotor
Pixabay/StockSnap

Kondisi popok juga berpengaruh terhadap tangisan si Kecil, nih.

Kondisi popok yang basah dan tidak cepat-cepat diganti akan membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Ia akan mudah rewel, menangis bahkan mengganggu waktu tidurnya. Padahal di usia 0-3 bulan, tidur merupakan waktu yang penting untuk perkembangannya dan membutuhkan 15,5 jam seharinya.

Untuk menjaga kualitas tidur si Kecil, Mama harus bisa memastikan popok yang digunakannya harus lembut, menyerap dengan baik hingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

4. Kaget dengan suara-suara berisik

4. Kaget suara-suara berisik
Pixabay/pili_f3

Pada minggu-minggu pertama kelahiran si Kecil, dirinya mungkin akan sering banget merasa kaget apalagi kalau ada suara-suara berisik. Kualitas tidur si Kecil akan terganggu jika situasi ini terus mengganggunya.

Untuk mengatasi suara-suara berisik yang bisa mengagetkan si Kecil, Mama bisa lho membawanya ke tempat yang lebih tenang. Kemudian Mama bisa mengubah posisi tidurnya agar lebih nyaman atau menggendongnya saat sedang menangis.

5. Bosan

5. Bosan
Pixabay/pichaichin0

Ma, bayi yang sedang bosan biasanya membutuhkan perhatian lebih. Si Kecil akan berusaha menangis agar kebutuhannya segera terpenuhi.

Untuk menenangkan tangisannya, Mama bisa menggendong dan mengajak si Kecil untuk jalan-jalan keliling rumah. Bisa juga ditenangkan dengan cara ditimang-timang sambil dinyanyikan agar dirinya merasa lebih tenang.

Selain, menunjukkan rasa bosan ke dalam bentuk tangisan. Si Kecil juga bisa  menendang-nendang sebagai tanda kalau dirinya sedang bosan. Ini tinggal Mama sendiri bagaimana menyikapi perilakunya.

The Latest