Demi Kesehatan, Cek 7 Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya

Sudah tahu tandanya belum nih, Ma?

6 September 2019

Demi Kesehatan, Cek 7 Tanda Bayi Kurang ASI Cara Mengatasinya
Freepik

Bayi baru lahir perlu mendapatkan cukup ASI secara eksklusif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Salah satu tantangan terbesar ibu menyusui yaitu bayi kekurangan asupan ASI. 

Perlu Mama ketahui bahwa salah satu tanda bayi kurang ASI yaitu karena dirinya terlalu banyak tidur dalam jangka waktu yang lama, sehingga ini membuatkan tidak mendapatkan cukup ASI. Padahal kondisi ini berdampak buruk dan dapat menyebabkan masalah pada kesehatan si Kecil. 

Untuk Mama yang ingin menjaga kesehatan si Kecil dengan memberikan nutrisi melalui ASI eksklusif, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa tanda bayi kurang ASI. 

Cari tahu tandanya sebelum terlambat ya, Ma!

1. Berat badan bayi tidak kunjung naik bahkan cenderung mengalami penurunan 

1. Berat badan bayi tidak kunjung naik bahkan cenderung mengalami penurunan 
Flickr.com/vonlampard

Ketika anak mama berat badannya tidak kunjung naik serta mengalami penurunan setelah lahir, maka bisa menjadi salah satu tanda bayi kurang ASI. Padahal secara normal, bayi dapat naik beratnya usai 5 hari setelah dilahirkan.  

Perlu diketahui bahwa setelah melahirkan, tubuh memang dirancang untuk memproduksi makanan terbaik berupa ASI. Jika kualitas ASI kurang baik, maka asupan bayi akan berkurang. Ketidakcukupan asupan ASI inilah yang menjadi faktor terjadinya penurunan berat badan hingga sulit untuk naik. 

Berat badan bayi turun memang menjadi salah satu tanda dirinya kurang ASI, namun kualitas ASI bukanlah satu-satunya penyebab status gizi bayi menjadi buruk. Jika Mama cukup khawatir dengan tidak bertambahnya berat badan bayi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. 

2. Jadwal pemberian ASI terkesan berantakan

2. Jadwal pemberian ASI terkesan berantakan
Unsplash/bellefoto

Perkembangan bayi yang baru lahir pertumbuhannya perlu ditingkatkan dengan ASI eksklusif. Bila berat badannya kurang dan justru menurun, ini bisa menjadi tanda bayi kekurangan ASI. 

Salah satu faktornya bisa dikarenakan jadwal pemberian ASI berantakan, sehingga memengaruhi kondisi kesehatan si Kecil. Dilansir dari Kids Health, pemberian makan pada bayi seperti menyusui biasanya berjarak antara 1-3 jam selama beberapa bulan pertama usai dilahirkan. Lalu jaraknya bisa diperpanjang hingga 4 jam atau lebih ketika usianya sudah mulai bertambah. 

Lalu diingat juga kalau bayi yang baru lahir juga perlu mendapatkan ASI di malam hari. Pastikan untuk tidak menunda atau berusaha melanggar jadwal pemberian ASI. Jika si Kecil sudah menunjukkan minatnya untuk menyusu, maka Mama harus siap sedia agar meminimalisir bayi kekurangan ASI. 

3. Kondisi bayi terkesan lebih rewel dari biasanya 

3. Kondisi bayi terkesan lebih rewel dari biasanya 
Freepik/phduet

Tanda lain bayi kekurangan ASI yaitu seringkali rewel hingga tubuhnya terlihat lebih lemas dari biasanya. Jika Mama perhatian, si Kecil akan mudah mengantuk dan tertidur selama proses menyusui. Kemudian setelah bangun dirinya menjadi lebih rewel. 

Perlu diketahui bahwa saat bayi tertidur selama proses menyusui berarti menandakan produksi ASI ada yang salah. Bisa dikatakan kalau produksi ASI kurang atau justru tersumbat. 

Kondisi ini pun bisa diperkuat ketika tidak ada perubahan pada payudara setelah menyusui. Padahal secara normal seharusnya payudara akan terasa lebih kosong karena ASI sudah diminum. 

Bahkan situasi yang lebih buruk, si Kecil masih tetap menangis walau sudah diberikan ASI hampir setiap jam. Di beberapa kondisi, bayi masih saja rewel setelah menyusui seolah ini menjadi tanda kalau dirinya lapar. 

Jika Mama merasa bingung dengan kondisi ini, cobalah untuk langsung berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Setidaknya ini bisa membantu dalam mencari tahu penyebab serta memberikan solusi. 

Editors' Pick

4. Bayi terkena dehidrasi dilihat dari warna urine yang gelap 

4. Bayi terkena dehidrasi dilihat dari warna urine gelap 
Freepik

Tanda lain bayi kurang ASI bisa dikenali ketika frekuensi buang air kecilnya menjadi lebih jarang dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan dirinya tidak mendapatkan ASI secara cukup, sehingga memengaruhi dirinya menjadi jarang pipis. 

Jika kemudian si Kecil buang air kecil, maka akan terlihat warna urine akan gelap. Urine sendiri merupakan proses alami pembuangan berupa cairan dan racun di dalam tubuh, sehingga bila yang dikeluarkan tidak normal berarti ada masalah.

Cara Mengatasi Kekurangan ASI

Cara Mengatasi Kekurangan ASI
Pixabay/StockSnap

Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi mengalami kekurangan ASI. Jika ASI tidak lancar atau cara menyusui salah, tentu menyulitkan bayi menyusu. Ini sebabnya, mereka kekurangan ASI dan mengalami hal-hal yang terjadi di atas. 

Bagaimana cara mengatasi bayi kurang asupan ASI? Cek disini!

1. Perhatikan perlekatan mulut bayi pada puting payudara

1. Perhatikan perlekatan mulut bayi puting payudara
Freepik/phduet

Ma, ketidakefektifan mulut bayi pada puting payudara bisa menjadi salah satu faktor bayi kekurangan asupan ASI. Jika ini dibiarkan, maka si Kecil tidak akan pernah mendapatkan asupan ASI dengan baik dan justru membuat kesehatannya menurun. 

Keadaan bayi tidak bisa efektif dalam menempelkan mulutnya sendiri pada puting payudara bisa disebabkan karena ukuran payudara yang besar, bayi dalam kondisi sakit, bayi terlahir secara prematur hingga memiliki kondisi neurologi yang dapat mengganggu kemampuannya sendiri dalam menghisap ASI. 

Demi asupan nutrisi pada ASI bisa bermanfaat untuk si Kecil, sebaiknya Mama berusaha membantu bayi dalam memposisikan mulutnya ke arah puting payudara. Jika kesulitan, sebaiknya minta bantuan seseorang yang sudah ahli agar permasalahan ini bisa segera diatasi. 

2. Menyeimbangkan pemberian ASI melalui kedua payudara

2. Menyeimbangkan pemberian ASI melalui kedua payudara
Freepik/javy_indi

Ma, saat menyusui hanya menggunakan satu payudara dapat menjadi penyebab produksi ASI kurang memadai. Hal inilah yang menyebabkan berat badan si Kecil turun dan sulit mengalami kebaikan. 

Pemberian ASI eksklusif dengan satu payudara setiap kali menyusui hanya akan menyebabkan produksinya tidak mencukupi kebutuhan bayi. 

Demi meminimalisir berbagai kondisi bayi kekurangan ASI, sebaiknya memang perlu melatih diri sendiri dengan mengganti payudara di bagian sebelah. Meskipun bayi biasanya akan beradaptasi terlebih dahulu, tetaplah bersabar karena si Kecil membutuhkan waktu untuk bisa nyaman selama proses menyusui. 

Tanda bayi kurang ASI perlu dibantu dengan berganti-ganti payudara kiri atau kanan ketika memberikan asupan terbaik untuk si Kecil. Selain dapat meningkatkan bonding antara anak dan orangtua, proses menyusui dapat membantu kesehatan bayi.

Tetap semangat ya, Ma! 

3. Memperbaiki gaya hidup mama

3. Memperbaiki gaya hidup mama
health.com

Tubuh si Kecil menjadi lemas bisa menjadi salah satu tanda lain dirinya kekurangan pasokan ASI. Salah satu faktor pemicunya bisa dikarenakan gaya hidup Mama yang kurang sehat, sehingga memengaruhi pasokan ASI.

Selain berusaha untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol, kafein serta kebiasaan merokok. Ibu menyusui perlu berusaha untuk tidak terlalu stres secara berlebihan agar produksi ASI bisa tetap lancar. 

Perlu Mama ketahui bahwa gaya hidup sehat sangat dibutuhkan selama proses menyusui secara eksklusif. Dilansir dari Baby Center, Mama yang belum menyadari peningkatan pasokan ASI selama proses menyusui disarankan untuk memberitahu dokter atau konsultan laktasi. Ini bertujuan agar pasokan ASI menjadi lebih memadai dan lebih mengetahui bila terjadi penurunan.  

Itulah beberapa tanda bayi kekurangan asupan ASI. Diharapkan informasi ini membantu Mama lebih meningkatkan kesadaran bila si Kecil kekurangan nutrisi dari ASI agar kesehatannya bisa semakin terjaga. 

Baca juga: 

The Latest