Semua orangtua tentunya berharap buah hatinya lahir sehat dan tanpa kekurangan apapun. Namun sayangnya, hingga saat ini risiko bayi lahir dengan kelainan bawaan masih menjadi momok yang menghantui banyak orang. Terlebih lagi, faktor pemicu hal ini kerap tak diketahui sehingga tindakan preventif tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Kasus-kasus bayi lahir dengan kelainan bawaan juga masih sangat tinggi di berbagai negara. Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa 3 persen bayi di dunia lahir dengan kelainan bawaan. Penyebabnya cukup bervariasi, antara lain adalah gangguan kromosom, faktor genetik, dan faktor lingkungan.
Di antara beberapa penyebab kelainan bawaan pada bayi, faktor kromosom yang abnormal menjadi hal yang sangat ditakuti. Pasalnya, kasus ini bisa terjadi secara random dengan penyebab yang tak diketahui. Kelainan yang terlihat pun cukup fatal memengaruhi kondisi fisik dan mental bayi.
Kelainan ini terjadi karena adanya kelebihan atau kekurangan kromosom dalam tubuh, yang normalnya ada 23 pasang atau 46 kromosom, sehingga perkembangan menjadi tidak sempurna. Calon bayi dengan jumlah kromosom abnormal kebanyakan meninggal sebelum lahir.
Meski demikian, ada kondisi di mana mereka berhasil bertahan hidup, namun memiliki kelainan bawaan. Sejauh ini, ada beberapa kelainan bawaan akibat gangguan kromosom yang dideteksi, serta memiliki jumlah kasus cukup banyak.
Berikut ini Popmama.com merangkum empat gangguan kromosom yang menyebabkan kelainan bawaan pada bayi:
