Biasanya gejala alergi dingin muncul saat kulit terpapar air atau cuaca bersuhu dingin. Alergi dingin juga lebih berisiko muncul dalam kondisi yang udara yang berangin dan lembap.
Bila bayi Mama mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di bawah ini, kemungkinan ia mengalami alergi dingin.
Udara dingin menyerang daya tahan tubuh yang menstimulasi produksi lendir di saluran pernapasan. Gejala yang muncul antara lain bersin, banyak dahak, batuk, dan sesak napas.
Hal ini disebabkan mekanisme pertahanan tubuh yang bereaksi secara berlebihan mengeluarkan histamin. Histamin adalah suatu senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya gejala alergi berupa gatal-gatal yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Pada tingkat yang parah, alergi dingin ini dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar, atau pembengkakan anggota badan atau syok anafilaksis. Syok ini bisa berakibat fatal, apalagi jika pembengkakan terjadi di saluran pernapasan atas yang menyebabkan si Bayi sulit bernapas dan kekurangan oksigen. Reaksi yang ditimbulkan dapat berpotensi membahayakan nyawa, seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah sehingga sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, serta membengkaknya lengan dan kaki.
Reaksi alergi biasanya paling parah pada saat seluruh tubuh terpapar oleh suhu dingin, seperti pada saat berenang di air dingin.