Diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya.
Bayi dapat mengalami dehidrasi dengan sangat cepat jika mereka menderita diare. Sesuai dengan tubuhnya, mereka memiliki cadangan cairan di tubuh yang relatif kecil. Akibat diare, laju metabolisme yang tinggi menyebabkan bayi mudah kehilangan air dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi.
Jika cairan yang keluar akibat diare tidak diganti, bayi Mama berisiko mengalami dehidrasi dan ini dapat membahayakan jiwanya. Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepada bayi dapat mencegah dehidrasi.
Simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai gejala dehidrasi karena diare dan bagaimana penanganannya.
