Popmama.com/Sania Chandra
1. Sering terbangun di malam hari
Anak yang belum bisa menenangkan dirinya sendiri cenderung sering terbangun di malam hari dan membutuhkan bantuan orangtua untuk kembali tidur. Sleep training membantu anak belajar menenangkan diri, sehingga dapat kembali tidur sendiri tanpa perlu digendong atau disusui.
2. Sulit terlelap tidur
Anak yang terbiasa tidur dengan bantuan seperti menyusu, digendong, atau ditimang, seringkali mengalami kesulitan untuk terlelap tanpa kebiasaan tersebut. Sleep training mengajarkan anak untuk tertidur secara mandiri, sehingga proses tidur menjadi lebih cepat dan alami.
3. Bangun subuh (sebelum pukul 05.30)
Beberapa anak memiliki jam biologis yang terlalu dini, menyebabkan mereka bangun sebelum waktu yang ideal. Dengan sleep training, ritme tidur anak bisa diatur ulang sehingga mereka dapat tidur lebih panjang dan bangun pada waktu yang lebih tepat.
4. Transisi tidur siang
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan tidur siang anak akan berubah. Sleep training membantu anak melalui masa transisi ini dengan lebih mudah, serta mengurangi kerewelan dan kesulitan saat tidur siang.
5. Gangguan pada tumbuh kembang
Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk tumbuh kembang anak. Sleep training membantu memperbaiki pola tidur anak, sehingga kebutuhan tidur mereka terpenuhi dan mendukung perkembangan fisik, kognitif, serta emosional.
6. Ketergantungan pada metode pengantar tidur
Anak yang terlalu bergantung pada cara tertentu untuk tidur (seperti menyusu, ditimang, atau digendong) bisa mengalami gangguan tidur jika tidak mendapatkan metode tersebut.
Sleep training membantu anak belajar tidur tanpa bantuan eksternal, membentuk pola tidur yang lebih sehat dan konsisten.
Perlu diketahui bahwa kualitas tidur anak yang baik melibatkan kenyamanan dan perhatian orangtua. Mama dan Papa memiliki peran dalam memastikan anak mendapatkan perawatan fisik dan emosional yang seimbang.
“Banyak riset menunjukkan bahwa tidur berkualitas berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kestabilan emosi anak. Oleh karena itu, menciptakan rutinitas sebelum tidur yang baik sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang,” ujar dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res.
“Rutinitas sebelum tidur yang baik, seperti membacakan dongeng, memijat lembut dengan minyak telon juga dapat mendukung proses sleep training dan meningkatkan kualitas tidur si Kecil. Semua aktivitas ini merupakan bentuk love language orangtua melalui quality time dan physical touch yang memperkuat emotional security si Kecil dan mengisi ‘tangki cinta’ mereka setiap hari,” lanjutnya.
Nah, itu dia penjelasan mengenai kapan mulai sleep training pada anak seperti diterapkan Nikita Willy. Apakah Mama tertarik untuk menerapkan metode satu ini?