7 Etika Menjenguk Bayi yang Baru Lahir ini Menjadi Viral. Kenapa ya?

Menjenguk bayi ada etikanya lho, Ma

21 November 2018

7 Etika Menjenguk Bayi Baru Lahir ini Menjadi Viral. Kenapa ya
Pixabay/Charmedstar07

Kelahiran bayi adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh orangtua. Bahkan sanak saudara, sahabat, tetangga, hingga rekan kerja pun turut bersuka cita menanti kedatangannya.

Namun, di balik semua kebahagiaan itu, sebagai orangtua bayi yang baru lahir, pasti si Mama merasa stres ketika harus menyambut tamu yang ingin bertemu dengan bayinya. Bagaimana tidak, kebahagiaan yang turut dirasakan semua orang ini sering membuat para tamu yang datang untuk memegang, menggendong dan mencium bayi kecil ini. Pasti orangtua bayi yang baru lahir ini dapat dianggap terlalu gelisah atau sombong saat mereka mencegah para tamu untuk menyentuh bayinya.

Nah, agar suasana menjenguk bayi yang baru lahir menjadi nyaman, dan jauh dari rasa nggak enakan, Popmama.com sampaikan informasi mengenai etika menjenguk bayi baru lahir. 

Etika ini ditulis oleh Tina Madelina, seorang doula bersertifikat. Yuk, simak. 

Aturan #1. Jangan cium bayi baru lahir

Aturan 1. Jangan cium bayi baru lahir
Unsplash/Vince Fleming

Di mana dan kapan saja, bahkan tidak peduli betapa lucunya, janganlah mencium bayi baru lahir. Bahkan, jangan meletakkan wajah kita di dekat wajah atau tangan bayi. Selain itu, pastikan kita sudah mencuci tangan sebelum menyentuh bayi yang baru lahir.

Dilansir dari theasianparent.com, terdapat sebuah penelitian melibatkan lebih dari 23.000 bayi baru lahir dan Mamanya. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins dan Proyek Intervensi Gizi Nepal di Nepal Selatan ini memberikan perspektif tentang bagaimana tindakan sederhana mencuci tangan dapat membantu menjaga bayi tetap aman dari infeksi, bahkan menurunkan atau mencegah tingkat kematian neonatal.

Baca Juga:Awas! Ini 6 Bahaya yang Mengintai Anak Jika Sering Dicium Bibirnya

Aturan #2. Jangan pindahkan bayi dari baby carrier

Aturan 2. Jangan pindahkan bayi dari baby carrier
Pixabay/Esudroff

Jika orangtua menyerahkan bayi baru lahir pada kita dalam baby carrier, tetap gunakan itu. Jangan pindahkan bayi yang baru lahir dalam keadaan apa pun.

Kita sama-sama tahu bahwa bayi yang baru lahir memiliki kulit yang jauh lebih sensitif. Dan bayi-bayi ini biasanya cenderung sensitif terhadap pakaian kita, Ma. Baik itu detergen, parfum atau cologne yang digunakan. Maka berhati-hati, ya!

Editors' Pick

Aturan #3. Jauhkan dari anak kecil

Aturan 3. Jauhkan dari anak kecil
Pixabay/Sathyatripodi

Dalam tulisannya, Tina mengatakan bahwa bayi lahir sebagai germaphobe alias tubuhnya rentan terhadap kuman. Bayi baru lahir mungkin butuh beberapa bulan untuk menyesuaikan diri dan menjadikan sistem imunitasnya kuat. 

Dilansir dari independent.co.uk, anak secara alami sangat ingin tahu dan sangat senang bertemu dengan bayi kecil atau bayi baru lahir. Namun, Anak Mama bisa saja membawa kuman-kuman dari luar sana.

Maka, berkunjung dengan membawa anak untuk bertemu bayi yang baru lahir dapat membuat bayi terkena kuman yang sebenarnya belum dapat mereka tangani. Untuk itu, ada baiknya jangan ajak anak ya, Ma!

Aturan #4. Kembalikan bayi jika menangis

Aturan 4. Kembalikan bayi jika menangis
Pixabay/Joffi

Jika bayi baru lahir mulai menangis ketika bersama Mama atau tamu lainnya, maka cara yang paling tepat adalah kembalikan si Bayi pada orangtua kandungnya.

Meskipun Mama atau tamu lainnya ingin membantu dan merasa bisa menenangkan si Bayi, namun itu bukanlah yang diinginkan olehnya.

Aturan #5. Datang berkunjung tidak lebih dari satu jam

Aturan 5. Datang berkunjung tidak lebih dari satu jam
todaysparent.com

Bayi baru lahir biasanya merasa lapar, mengantuk, sedih, dan rewel sepanjang waktu. Jika ingin menjenguk bayi baru lahir ada baiknya merencanakan untuk datang kurang dari satu jam.

Mengapa begitu? Ini agar orangtua dan si Bayi dapat kembali beristirahat. Juga jangan berencana untuk makan di rumah orangtua si Bayi.

Kebanyakan Mama baru akan disibukkan untuk mengurus bayinya hingga lupa makan, jadi apalagi untuk menghidangkan makanan untuk para tamu. 

Aturan #6. Tetap tenang meski kena ompol atau muntah

Aturan 6. Tetap tenang meski kena ompol atau muntah
momlovesbest.com

Jika tidak memiliki banyak pengalaman dengan bayi yang baru lahir, cobalah untuk tidak terlalu terganggu oleh ludah dan muntahan yang bisa mengenai pakaian kita. Ingatlah bahwa muntah atau gumoh adalah sesuatu yang biasa dilakukan bayi. Jadi, kita harus mengerti.

Jangan kaget juga jika menggendong si Bayi kemudian ia mengompol. Anggap saja itu rezeki untuk tamu ya. 

Aturan #7. Orangtua baru tidak punya banyak waktu

Aturan 7. Orangtua baru tidak pu banyak waktu
Pixabay/Skimpton007

Jangan berharap orangtua bayi baru lahir ini untuk menelepon, mengirim pesan atau kirim satu juta foto di media sosial. Mengertilah bahwa orangtua baru ini sedang berusaha merawat si Bayi dengan baik. Dan terlebih lagi, orangtua baru ini merasa memiliki mainan baru yang ingin mereka tatap berjam-jam lamanya.

Nah, di atas adalah 7 etika menjenguk bayi yang baru lahir.

Bagi orangtua yang memiliki bayi baru lahir jangan sungkan atau takut untuk mengingatkan etika ini. Dan untuk Mama atau tamu yang hendak berkunjung, ingatlah juga etika ini. Saling menjaga akan membuat suasana menyenangkan.

Silakan untuk menerapkan etika ini, atau apakah Mama punya etika lain? 

Share ya!

The Latest