Penyakit kurang darah (anemia) juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Penderita anemia bulan sabit mengalami kelainan pada bentuk sel darah merah, sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen dan nutrisi makanan ke seluruh tubuh.
Pada kondisi normal, sel darah merah akan memiliki bentuk bulat, lentur, dan dapat bergerak bebas di dalam pembuluh darah. Namun pada penderita penyakit ini, sel darah berbentuk bulan sabit yang membuatnya tak leluasa untuk berpindah dan bergerak.
Karena aliran darah tidak berlangsung lancar, maka peredaran oksigen dan nutrisi makanan pun terganggu. Dampaknya bisa menimbulkan nyeri, pusing, jantung berdebar, dan lemas. Penderita anemia bulan sabit juga rentan infeksi dan mengalami kelambatan dalam pertumbuhan.
Meski demikian, kelainan genetik ini hanya terjadi ketika seorang anak lahir dari orangtua yang sama-sama membawa gen bulan sabit. Jika hanya salah satu saja yang menjadi carrier, maka kemungkinan munculnya penyakit ini cukup kecil.
Anemia bulan sabit sendiri umum ditemukan pada orang-orang berdarah Afrika. Penyakit ini muncul sedikitnya 1 dari 70.000 kelahiran di Amerika. Sementara itu, kemungkinan anak mengidap penyakit ini mencapai 1:500 pada anak-anak berdarah Afrika-Amerika.