Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Intinya sih...

  • Bayi tersedak saat menyusu adalah hal yang normal, tapi dapat berbahaya.

  • Ciri-ciri bayi tersedak, di antaranya batuk-batuk, aliran ASI terlalu cepat, sering meludah.

  • Penyebab bayi tersedak bisa karena posisi menyusui tidak tepat, dot botol susu terlalu besar, aliran ASI terlalu cepat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Momen menyusui menjadi waktu paling berharga antara Mama dan si Kecil. Namun, terdapat hal-hal penting yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah risiko bayi tersedak saat menyusu. Bayi dapat tersedak saat menyusu, baik saat menyusu langsung dari payudara ataupun saat menggunakan botol susu.

Tersedak pada bayi biasanya disebabkan oleh posisi menyusui yang kurang tepat, aliran susu yang terlalu cepat, atau refleks menelan bayi yang belum sempurna. Jika tidak segera ditangani, tersedak dapat membuat bayi panik, sulit bernapas, bahkan berisiko bagi keselamatan bayi.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu, agar dapat segera memberikan pertolongan yang tepat dan mencegah hal serupa terjadi kembali.

Berikut Popmama.com telah rangkum ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu. Yuk, disimak!

Ciri-Ciri Bayi Tersedak saat Menyusu

Freepik/jcomp

Pada dasarnya, bayi tersedak saat menyusui adalah hal yang normal terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh posisi lambung bayi yang horizontal. Sudut antara lambung dan esofagus masih tumpul, sehingga belum membentuk sudut lancip untuk mencegah refluks saat lambung penuh. 

Namun, saat bayi tersedak, susu dapat mengalir kembali ke atas, menyebabkan iritasi hidung dan rasa tidak nyaman, hingga masuk ke saluran pernapasan. Hal ini tentunya berbahaya karena dapat menyebabkan kematian atau komplikasi jangka panjang seperti kerusakan otak, henti jantung, dan pneumonia. 

Kondisi itu tentunya menakutkan, terutama bagi orangtua baru. Untuk itu, perlu mengetahui ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu agar dapat segera ditangani dengan tepat.

  1. Bayi akan tersedak saat menelan asi.

  2. Mengalami batuk-batuk saat menyusu.

  3. Jika bayi merasa aliran ASI atau susu terlalu cepat, bayi akan menekan puting atau dot untuk memperlambat aliran ASI.

  4. Frekuensi menarik diri dari payudara atau botol susu terlalu sering. SSering meludah.

  5. Menimbulkan suara klik saat menyusu.

  6. Menolak untuk menyusu.

Penyebab Bayi Tersedak saat Menyusu

Freepik/shurkin_son

Berikut adalah beberapa penyebab bayi tersedak saat menyusu yang dilansir dari Vinmec Healthcare System:

  1. Posisi menyusui tidak tepat

    Menyusui bayi dengan posisi yang tepat dapat memaksa bayi menyusu saat bayi menangis, batuk, atau tertawa. Posisi yang tepat adalah dengan mengangkat kepala bayi tinggi-tinggi dan dalam posisi yang nyaman. Jika membiarkan bayi menyusu dalam posisi berbaring dan membungkuk atau memiringkan leher terlalu jauh, bayi akan mudah tersedak.

  2. Dot botol susu memiliki lubang yang terlalu besar

    Dot yang memiliki lubang yang terlalu besar dapat membuat susu mengalir dengan cepat dan bayi tidak dapat menelannya tepat waktu. Hal ini meningkatkan risiko bayi tersedak.

  3. Menyusui saat bayi hampir tertidur

    Dalam beberapa kondisi, ibu menyusui bayi saat bayi mengantuk dan mulai berangsur-angsur tertidur. Pada saat ini, ASI masih mengalir tetapi bayi tidak menelannya, melainkan hanya menahannya di mulut. Saat bernapas cepat, bayi dapat menghirup susu ke dalam hidung, trakea, dan bronkus, sehingga menyebabkan tersedak.

  4. Aliran ASI terlalu cepat

    Aliran ASI yang keluar dalam aliran yang besar menyebabkan bayi sulit menelan. Hal ini membuat bayi tersedak. 

  5. Bayi menyusu dengan tergesa-gesa

    Saat bayi lapar, terdapat kemungkinan menyusu dengan tergesa-gesa. Hal ini dapat membuat bayi tiba-tiba batuk, yang menyebabkan bayi tersedak.

  6. Posisi botol susu tidak tepat

    Saat bayi menyusu melalui botol susu dan posisi nya tidak tepat akan membuat bayi tersedak. Botol harus dimiringkan cukup tinggi, agar bayi tidak menelan banyak udara saat menyusu, yang menyebabkan kembung dan muntah setelah menyusu.

  7. Membaringkan bayi segera setelah menyusu.

    Hindari membaringkan bayi segera setelah menyusu, karena dapat membuat bayi tersedak. 

Apa yang Harus Dilakukan saat Bayi Tersedak?

Freepik

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan saat bayi tersedak.

  1. Mengganti posisi menyusu

    Saat bayi tersedak, segera mengganti posisi menyusu. Segera posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuh, atau baringkan dalam posisi miring. 

  2. Memberikan pertolongan pertama

    Memberikan pertolongan pertama dengan metode Heimlich dapat menjadi opsi tepat saat bayi tersedak. Mama dapat meletakkan bayi di pangkuan pada salah satu paha, dengan muka bayi menghadap ke bawah dan menyangga kepala dan leher dengan satu lengan. Jangan sampai jari penolong menekan jaringan lunak di leher bagian depan, posisikan kepala bayi lebih rendah daripada tubuh.

    Setelah itu, lakukan back blow maneuver dengan cara memberikan lima hentakan menggunakan pangkal telapak tangan ke bagian pertengahan punggung bayi, di antara kedua tulang belikat. Apabila gagal, lakukan hentakan dada dengan cara membalikkan bayi ke posisi telentang dengan kepala lebih rendah, sebanyak lima kali. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di tengah tulang dada, lalu tekan kedua jari hingga kedalaman sekitar 4 cm.

  3. Membawa bayi ke rumah sakit

    Segera membawa bayi ke rumah sakit terdekat jika bayi tidak menunjukkan gejala batuk, tidak menangis, tidak bernafas, hingga wajahnya tampak membiru. Hal ini menunjukkan tanda tersedak akibat sumbatan total.

Bagaimana Cara agar Bayi Tidak Tersedak saat Menyusu?

Freepik

Tentunya Mama tidak ingin si Kecil tersedak saat menyusu. Untuk itu, Mama dapat melakukan beberapa cara berikut agar si Kecil tidak tersedak yang dilansir dari Healthline

  1. Mengganti posisi saat menyusui

    Mama dapat memposisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuh. Selain itu, posisi berbaring miring juga menjadi posisi tepat, agar bayi dapat membiarkan ASI menetes keluar dari mulutnya saat mengalir terlalu cepat.

  2. Pastikan aliran ASI atau susu tidak terlalu cepat

    Memompa ASI sebelum menyusui dapat membantu melancarkan aliran ASI. Namun, pastikan untuk tidak memompa terlalu lama, agar aliran ASI tidak terlalu cepat dan membuat bayi tersedak. 

  3. Posisi botol susu dan pemilihan dot harus sesuai

    Memiringkan bagian bawah botol lebih tinggi daripada dot akan meningkatkan aliran ASI,dan berkontribusi pada masalah seperti refluks. Menggunakan dot dengan lubang yang terlalu besar untuk usia bayi juga dapat meningkatkan aliran ASI. 

    Untuk itu, gunakan teknik yang disebut pemberian susu botol secara bertahap. Posisikan botol sejajar dengan lantai, sehingga bayi tetap mengendalikan aliran ASI seperti saat bayi menyusu di payudara. Teknik ini memungkinkan bayi untuk secara aktif menarik susu keluar dari botol menggunakan keterampilan menghisapnya dan memungkinkan mereka untuk berhenti menyusu sejenak. 

Nah, itulah ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu. Selalu perhatikan si Kecil, ya, Ma!

Editorial Team