Memberikan air putih pada bayi di bawah 6 bulan dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan, di antaranya adalah:
Dikutip dari Healthline, bayi yang baru lahir pencernaannya belum berkembang dengan sempurna sehingga cairan tidak dapat diserap tubuh bayi dengan baik. Tak hanya itu, perut bayi juga baru bisa menampung hanya sekitar satu hingga dua sendok teh, atau lima hingga sepuluh mililiter.
Sehingga ketika bayi minum air putih, perutnya tidak akan bisa menampung air tersebut dan mengakibatkan perut bayi kembung.
Saat bayi minum air putih, maka risiko bayi mengalami diare akan meningkat. Hal ini dikarenakan pencernaan bayi belum berkembang dengan baik, ditambah juga air yang diberikan belum tentu benar-benar steril dari kuman dan bakteri sehingga dapat memicu infeksi pada bayi.
Jika diberi air putih, maka bayi akan menolak untuk minum ASI. Saat bayi tidak menyusu, maka ia akan kehilangan nutrisi yang seharusnya didapatkan dari ASI.
Oleh karena itu, sebisa mungkin berikan ASI ekslusif agar pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa berjalan dengan baik.
Ginjal bayi belum bisa menyerap cairan seperti air putih dengan baik, sehingga ketika bayi diberikan minum air putih akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan hiponatremia.
Saat bayi mengalami hiponatremia, gejala yang umum ditunjukkan di antaranya, yaitu pusing, lesu, mual dan muntah, serta suhu tubuh yang rendah.
Tak hanya itu, risiko terburuk jika bayi minum air putih adalah pembengkakan otak dan bahkan kematian.