Menurut IDAI, bayi gumoh tidak memerlukan penanganan khusus, jadi Mama hanya perlu membersihkan wajah bayi dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit setiap kali si Kecil gumoh.
Perlu diketahui jika gumoh pada bayi akan berkurang kemudian berhenti saat ukuran lambung bayi lebih besar dan katup lambung lebih kuat, yaitu ketika bayi mencapai usia 18 hingga 24 bulan.
Nah, agar bayi tidak gumoh, usahakan untuk tidak langsung berbaring setelah menyusu. Sebaiknya setelah menyusu bayi ada dalam posisi tegak selama 30 menit.
Selain itu, hindari bayi minum ASI terlalu banyak. Ada baiknya bayi minum ASI dengan porsi sedikit, tetapi sering.
Nah, jadi bayi sering gumoh itu disebabkan karena pencernaannya belum sempurna dan terlalu banyak minum ASI. Semoga informasi ini bermanfaat!
Seperti apa gumoh yang berbahaya? | Gumoh yang disertai dengan masalah pernapasan, seperti tersedak, batuk, atau suara napas yang tidak biasa. Gumoh dengan jumlah yang melebihi 2 sendok makan. Berat badan susah naik. |
Berapa kali normalnya bayi gumoh dalam sehari? | Menurut data di Indonesia, 25% bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali pada bulan pertama dan 50% bayi mengalami gumoh 1-4 kali per hari sampai usia 3 bulan. Kondisi gumoh yang normal biasanya terjadi setelah menyusu, berlangsung kurang dari 3 menit, dan tidak disertai oleh gejala lain. |
Bagaimana cara menggendong bayi saat gumoh? | Untuk mengurangi gumoh, sendawakan bayi beberapa kali selama dan setelah menyusu. Salah satu tekniknya adalah dengan mendudukkan bayi tegak, dengan tangan Anda menopang kepalanya. Biarkan bayi sedikit membungkuk, membungkuk di pinggang. |