Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/senivpetro
Freepik/senivpetro

Intinya sih...

  • Gumoh sering terjadi pada bayi usia di bawah tiga bulan

  • Penyebab gumoh adalah ukuran lambung yang kecil dan minum susu terlalu banyak

  • Gumoh normal pada bayi, tapi perlu waspada jika disertai gangguan napas atau berat badan sulit naik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gumoh sangat umum terjadi pada bayi yang masih dalam tahap menyusu, terutama pada bayi usia di bawah tiga bulan. Gumoh merupakan keluarnya cairan ASI dari mulut setelah menyusu.

Gumoh pada bayi pada dasarnya adalah hal yang normal dan tidak berbahaya, tapi Mama tentu khawatir jika si Kecil gumoh, apalagi jika terjadinya sering.

Mengutip dari website IDAI, sebanyak 25% bayi di Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali selama bulan pertama dan terdapat 50% bayi alami gumoh sebanyak 1 hingga 4 kali sehari sampai usia 3 bulan.

Kira-kira, kenapa bayi sering gumoh? Berikut Popmama.com telah rangkum jawabannya. Yuk, disimak, Ma!

Penyebab Bayi Sering Gumoh

freepik/freepik

Mengutip dari website IDAI, bayi sering mengalami gumoh karena ukuran lambungnya masih sangat kecil dan katup lambung bayi belum kuat serta belum bisa menutup dengan erat. 

Gumoh juga sering terjadi ketika si Kecil minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara. Bayi dapat menelan banyak udara jika minum ASI terlalu cepat atau saat menangis.

Nah, lambung bayi usia 1 hingga 4 bulan hanya bisa menampung susu dalam jumlah kecil dan katup lambungnya belum bisa menutup dengan erat. Jadi ketika bayi terlalu banyak minum susu, maka susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut.

Selain itu, bayi juga bisa gumoh jika setelah menyusu langsung berbaring atau tidur.

Bahayakah Bayi Sering Gumoh?

Freepik/senivpetro

Pencernaan bayi belum sempurna, jadi hal yang wajar jika ia sering gumoh dan itu tidak berbahaya. Meski begitu, ada beberapa tanda gumoh yang berbahaya dan perlu diwaspadai.

Menurut IDAI, bayi perlu dibawa ke dokter jika gumoh tersebut disertai dengan gangguan napas seperti tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa.

Selain itu, waspadai juga jika gumoh bayi jumlahnya lebih banyak dari dua sendok makan setiap kali gumoh dan berat badan bayi sulit naik.

Jadi, jika gumoh tidak disertai gangguan pernapasan, jumlah gumohnya tidak banyak, dan berat badan si Kecil tetap naik, Mama tidak perlu cemas, ya.

Apa yang Harus Dilakukan ketika Bayi Gumoh?

Freepik/freepik

Menurut IDAI, bayi gumoh tidak memerlukan penanganan khusus, jadi Mama hanya perlu membersihkan wajah bayi dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit setiap kali si Kecil gumoh.

Perlu diketahui jika gumoh pada bayi akan berkurang kemudian berhenti saat ukuran lambung bayi lebih besar dan katup lambung lebih kuat, yaitu ketika bayi mencapai usia 18  hingga 24 bulan.

Nah, agar bayi tidak gumoh, usahakan untuk tidak langsung berbaring setelah menyusu. Sebaiknya setelah menyusu bayi ada dalam posisi tegak selama 30 menit.

Selain itu, hindari bayi minum ASI terlalu banyak. Ada baiknya bayi minum ASI dengan porsi sedikit, tetapi sering.

Nah, jadi bayi sering gumoh itu disebabkan karena pencernaannya belum sempurna dan terlalu banyak minum ASI. Semoga informasi ini bermanfaat!

FAQ Tentang Kenapa Bayi Sering Gumoh?

Seperti apa gumoh yang berbahaya?

Gumoh yang disertai dengan masalah pernapasan, seperti tersedak, batuk, atau suara napas yang tidak biasa. Gumoh dengan jumlah yang melebihi 2 sendok makan. Berat badan susah naik.

Berapa kali normalnya bayi gumoh dalam sehari?

Menurut data di Indonesia, 25% bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali pada bulan pertama dan 50% bayi mengalami gumoh 1-4 kali per hari sampai usia 3 bulan. Kondisi gumoh yang normal biasanya terjadi setelah menyusu, berlangsung kurang dari 3 menit, dan tidak disertai oleh gejala lain.

Bagaimana cara menggendong bayi saat gumoh?

Untuk mengurangi gumoh, sendawakan bayi beberapa kali selama dan setelah menyusu. Salah satu tekniknya adalah dengan mendudukkan bayi tegak, dengan tangan Anda menopang kepalanya. Biarkan bayi sedikit membungkuk, membungkuk di pinggang.

Editorial Team