Cara Mengobati Iritasi pada Kemaluan Bayi Perempuan

Jangan sepelekan ruam popok karena dapat berubah menjadi infeksi, Ma

11 April 2022

Cara Mengobati Iritasi Kemaluan Bayi Perempuan
Freepik/yanalya

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam merawat bayi adalah menjaga kebersihan kulit di area kelaminnya. Menjaga kebersihan alat kelamin bayi akan membantu mencegah infeksi dan masalah kesehatan kelamin lainnya.

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami bayi adalah ruam popok. Selain itu, ada masalah kesehatan lain yang sering terjadi pada kemaluan, terutama bayi perempuan seperti candidiasis (infeksi jamur candida) dan vulvovaginitis (infeksi pada area vulva).

Nah, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai cara mengobati iritasi pada kemaluan bayi perempuan, terutama yang diakibatkan oleh ruam popok. Langsung saja simak informasinya yuk, Ma

Mengenal ruam popok pada bayi

Mengenal ruam popok bayi
Pexels/Karolina Grabowska

Sebelum membahas mengenai cara mengatasinya, alangkah baiknya kita memahami dulu mengenai ruam popok yang sering dialami bayi. 

Ruam popok adalah kondisi kulit yang meradang berupa kemerahan samar atau bintik-bintik merah. Ruam popok biasanya disebabkan oleh popok basah yang jarang diganti, kulit yang sensitif, dan gesekan pada popok. 

Ruam popok dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan tentunya membuat orangtua khawatir. Tenang saja, Ma! Ruam popok bisa disembuhkan sendiri dengan perawatan sederhana di rumah. 

Namun, jika ruam sudah menunjukan benjolan yang menyebar ke bagian tubuh lain dan disertai cairan atau kerak kekuningan, itu artinya sudah saatnya untuk memeriksakan kondisi bayi pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cara mengatasi iritasi pada kemaluan bayi perempuan

Cara mengatasi iritasi kemaluan bayi perempuan
Pexels/MART PRODUCTION

Jika bayi mengalami iritasi di daerah kemaluannya, sebaiknya Mama langsung sigap untuk mengatasinya sebelum bertambah parah. Berikut adalah cara-cara yang dapat Mama lakukan di rumah untuk mengatasi iritasi pada kemaluan bayi perempuan:

Editors' Pick

1. Jangan biarkan kulit di area kemaluan bayi basah dan lembab

1. Jangan biarkan kulit area kemaluan bayi basah lembab
www.healthychildren.org

Hal yang paling penting dalam mengatasi iritasi pada kulit bayi adalah menjaganya tetap kering dan bersih. Jika kulit di area popok bayi dibiarkan basah dan lembab, maka akan rentan iritasi atau terinfeksi bakteri yang menyebabkan ruam popok. 

Pastikan bayi menggunakan popok dengan ukuran yang tidak terlalu sempit agar ada sirkulasi udara untuk menjaga kulit bayi tetap kering. Lebih baik lagi jika beri bayi waktu tanpa popok di siang hari untuk membantu menjaga area popok tetap kering.

2. Mengganti popok dengan benar

2. Mengganti popok benar
Pexels/William Fortunato

Saat bayi mengalami ruam popok, Mama harus berhati-hati saat mengganti popoknya. Popok bayi harus sering diganti yang idealnya langsung diganti setelah popok basah atau kotor.

Jika bayi menggunakan popok kain, bilas popok dua hingga tiga kali untuk menghilangkan semua sabun setelah dicuci. Popok harus dibilas hingga bersih karena beberapa bayi sensitif terhadap deterjen atau pewangi. 

3. Menggunakan krim atau salep bayi

3. Menggunakan krim atau salep bayi
Freepik/Bonnontawat

Mama bisa menggunakan krim atau salep bayi yang mengandung zinc untuk menenangkan kulit bayi yang iritasi. Oleskan krim bayi setiap selesai mengeringkan kulit bayi sehabis mandi atau mengganti popok. Pastikan krim yang digunakan mengandung bahan yang aman untuk kulit bayi.

Cara mencegah iritasi pada kemaluan bayi perempuan

Cara mencegah iritasi kemaluan bayi perempuan
Freepik/freepic.diller

Tak hanya mengetahui cara mengatasinya, sebaiknya Mama juga mempelajari cara mencegah berbagai penyakit yang dapat dialami si Kecil, termasuk iritasi pada kemaluan bayi. Cara terbaik untuk mencegah iritasi karena ruam popok adalah dengan menjaga area popok tetap bersih dan kering. Selain itu, Mama juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya iritasi di sekitar kemaluan bayi:

  • Sering mengganti popok dan segera lepaskan popok jika sudah basah atau kotor. 

  • Bilas pantat bayi dengan air hangat setiap penggantian popok.

  • Mama bisa menggunakan handuk basah atau tisu bayi untuk membersihkan kulit bayi dengan lembut. 

  • Jangan gunakan tisu dengan alkohol atau pewangi. Jika ingin menggunakan sabun, pilih jenis sabun yang ringan dan bebas pewangi.

  • Saat mengeringkan kulit bayi, cukup tepuk-tepuk dengan lembut menggunakan handuk bersih atau biarkan mengering sendiri. Jangan menggosok pantat bayi karena dapat menyebabkan iritasi.

  • Jangan menggunakan popok yang terlalu ketat.

  • Sesekali biarkan bayi tidak menggunakan popok saat tidak memerlukannya agar kulit merasakan sirkulasi udara yang baik.

  • Gunakan salep bayi atau petroleum jelly setiap kali mengganti popok untuk mencegah iritasi kulit.

  • Setelah mengganti popok, cuci tangan Mama hingga bersih untuk mencegah penyebaran bakteri ke bagian lain dari tubuh bayi.

Kapan harus ke dokter?

Kapan harus ke dokter
Freepik/freepik

Meskipun ruam popok terlihat menyakitkan, biasanya kondisi tersebut dapat sembuh sendirinya jika ditangani dengan tepat. Namun, ada beberapa kondisi ruam popok yang memerlukan penanganan lebih lanjut, terutama saat berubah menjadi infeksi.

Jika ruam menunjukan tanda-tanda berikut, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

  • Lecet seperti melepuh di area popok
  • Demam
  • Pembengkakan
  • Disertai dengan nanah atau cairan yang mengalir dari area popok
  • Ruam tidak kunjung hilang meski sudah dilakukan perawatan atau bahkan mulai memburuk
  • Ruam berkembang menjadi infeksi jamur yang ditandai dengan kulit berwarna merah cerah

Segera periksakan dengan dokter untuk diagnosis lebih lanjut jika Mama melihat gejala-gejala ini. Dokter mungkin akan meresepkan krim antijamur jika bayi mengalami ruam popok jamur.

Nah, itulah informasi terkait cara mengobati iritasi kemaluan bayi perempuan. Masalah kesehatan sekecil apapun harus segera diatasi agar kondisinya tidak bertambah parah. Jika sudah menunjukan gejala yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter. Semoga informasi ini membantu ya, Ma!

Baca juga:

The Latest