Haru! Ibu Ini Sadar dari Koma setelah Bayinya Diletakkan di Dadanya

Inilah pentingnya kontak skin to skin bagi Mama dan bayi

28 Desember 2021

Haru Ibu Ini Sadar dari Koma setelah Bayi Diletakkan Dadanya
Pixabay/samuel Lee

Seorang ibu di Brasil mengalami koma selama 23 hari setelah melahirkan bayinya. Kemudian, ia mengejutkan dokter ketika sadar dari koma saat bayinya diletakkan di dadanya.

Kisah ini seperti seorang anak yang berusaha untuk menyelamatkan ibunya yang tidak sadar. Meski terdengar seperti keajaiban, tetapi hal tersebut memang benar terjadi, Ma.

Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum kisah seorang Mama yang berhasil sadar dari koma setelah bayinya di letakkan di dadanya. Yuk kita simak informasinya!

1. Seorang perempuan mengalami koma pasca melahirkan

1. Seorang perempuan mengalami koma pasca melahirkan
Dailymail.co.uk

Seorang perempuan di Brasil mengalami koma setelah melahirkan bayinya. Perempuan tersebut akhirnya mengejutkan dokter ketika ia dilaporkan sadar dari koma selama 23 hari. 

Dikutip dari Dailymail.co.uk, perempuan yang bernama Amanda da Silva itu menderita epilepsi dan mengalami kejang saat usia kehamilannya 37 minggu. Amanda mengatakan bahwa ia mengalami kejang karena dipicu oleh pertengkaran sengit dengan suaminya.

Dokter pun khawatir kejang yang dialami Amanda dapat merenggut nyawa perempuan yang berusia 28 tahun itu, serta bayinya yang belum lahir. Alhasil, dokter pun membius Amanda dan langsung melakukan operasi caesar darurat agar Amanda dapat melahirkan putranya. 

Namun, di tengah operasi, terjadi komplikasi yang menyebabkan Amanda mengalami koma. Sementara itu, bayinya yang diberi nama Victor berhasil lahir dengan berat 2,1 kg dan langsung mendapatkan perawatan intensif.

Editors' Pick

2. Sang bayi berhasil membuat sang Mama sadar setelah diletakkan di dada

2. Sang bayi berhasil membuat sang Mama sadar setelah diletakkan dada
Dailymail.co.uk

Setelah berminggu-minggu mengalami koma, seorang perawat yang bernama Fabíola Sá menyarankan untuk meletakkan Victor di dada ibunya. Tak disangka, detak jantung Amanda semakin cepat dan air mata langsung mengalir di wajahnya.

Momen tersebut membuat para tim medis menangis haru dan bahagia. Mereka mengaku tidak menyangka karena perubahan terjadi begitu cepat setelah ibu dan bayinya melakukan kontak fisik.

Kondisi Amanda pun perlahan mulai membaik. Sekitar 20 hari setelah sadar dari koma, Amanda dan bayinya akhirnya diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.

"Kami tidak memiliki jawaban ilmiah mengenai bagaimana sang bayi bisa membangunkan ibunya, tetapi telah terbukti bahwa kita tidak boleh meremehkan pentingnya kontak skin to skin antara ibu dan anak," kata Fabíola Sá, perawat yang menangani Amanda.

3. Penjelasan mengenai kontak skin to skin dengan bayi baru lahir

3. Penjelasan mengenai kontak skin to skin bayi baru lahir
Unsplash/Sharon McCutcheon

Dilansir dari Cleveland Clinic, kontak skin-to-skin dilakukan dengan meletakkan bayi di dada ibunya tepat setelah lahir.

Setelah lahir, bayi akan dikeringkan dan diberikan selimut hangat, kemudian petugas medis akan meletakkan bayi di dada sang Mama. Selain dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan anak, kontak skin to skin juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

"Semakin banyak ibu dan bayi melakukan kontak skin to skin, maka semakin baik. Idealnya skin to skin dilakukan saat bayi lahir, tetapi melakukannya tetap membantu setiap saat," tutur Dr. Nils Bergman, pengawas medis senior Rumah Sakit Bersalin Mowbray di Cape Town, Afrika, dilansir dari Parents.

4. Manfaat kontak skin to skin bagi ibu

4. Manfaat kontak skin to skin bagi ibu
Unsplash/Kelly Sikkema

Salah satu manfaat kontak skin to skin bagi ibu adalah dapat mengurangi depresi pasca persalinan atau postpartum depression.

Depresi pasca persalinan tidak hanya memengaruhi psikis sang Ibu, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi fisiknya.

Dilansir dari MCN: The American Journal of Maternal/Child Nursing, kontak skin to skin dapat mengurangi risiko depresi pada ibu yang baru saja melahirkan.

Hal ini karena skin to skin dapat memicu hormon oksitosin yang dapat mengurangi kecemasan ibu dan meningkatkan bonding antara ibu dan anak. Minimnya kecemasan pada ibu pasca melahirkan tentunya dapat mengurangi risiko depresi.

5. Manfaat skin to skin bagi bayi

5. Manfaat skin to skin bagi bayi
Unsplash/__ drz __

Selain bermanfaat bagi Mama pasca melahirkan, kontak skin to skin juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan bayi. 

Kontak skin to skin ternyata dapat mempercepat perkembangan otak anak lho, Ma. Maka dari itu, ada baiknya untuk melakukan kontak skin to skin tidak hanya dilakukan setelah persalinan, tetapi juga dilakukan di rumah untuk mengoptimalkan daya otak si Kecil.

Selain itu, skin to skin juga dapat memberi pelajaran terhadap kinerja tubuh bayi. Kontak kulit yang dilakukan Mama dan bayi dapat menghasilkan detak jatung dan pola pernapasan lebih teratur.

Eits, tak hanya sampai di situ, Ma! Saat melakukan kontak skin to skin, Mama juga secara otomatis akan menyesuaikan suhu tubuh dengan Si Kecil. Maka dari itu, skin to skin sering kali menunjukkan hasil yang begitu cepat di antara Mama dan bayi.

Nah, itulah kisah seorang ibu yang koma pasca melahirkan, dan sadar ketika bayinya diletakan di dadanya. Dari kisah tersebut, terbukti bahwa skin to skin antara Mama dan bayi sangat penting ya, Ma.

Baca juga:

The Latest