Masalah Tidur yang Dialami Bayi Berdasarkan Usianya

Ada banyak faktor yang bisa mengganggu pola tidur si Kecil

12 Februari 2024

Masalah Tidur Dialami Bayi Berdasarkan Usianya
Pexels/ Dominika Roseclay

Pertumbuhan dan perkembangan bayi tak hanya dipengaruhi oleh makanan yang bernutrisi, tetapi juga kualitas tidur yang baik. Pola tidur yang baik dapat mendukung pertumbuhan si Kecil jadi lebih optimal karena hormon pertumbuhan diproduksi saat tubuh berada dalam kondisi tidur nyenyak. 

Namun, sama halnya seperti orang dewasa, bayi juga memiliki masalah tidur yang bisa mengganggu istirahatnya. Bahkan, masalah tidur yang dialami bayi juga bisa mengganggu waktu istirahat mama yang terbangun untuk menjaga si Kecil sepanjang malam. 

Itulah mengapa penting bagi Mama untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab masalah tidur yang dialami bayi. Dengan begitu, Mama dapat mengatasinya agar si Kecil mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Berikut adalah masalah tidur yang dialami bayi berdasarkan usianya, yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama, dilansir dari What to Expect. Yuk, kita simak!

1. Masalah tidur yang umum dialami bayi usia 0-3 bulan

1. Masalah tidur umum dialami bayi usia 0-3 bulan
Freepik/yanalya

Di usia 0-3 bulan, masalah tidur yang umum dialami si Kecil adalah rewel atau tidak tenang saat dibaringkan untuk tidur dalam posisi telentang. Pasalnya, mereka merasa lebih nyaman tidur dengan posisi tengkurap.

Namun, ahli menyebutkan bahwa tidur dalam posisi tengkurap dapat meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) atau risiko sindrom kematian bayi mendadak. Jadi, para ahli menganjurkan orangtua untuk menidurkan bayi di bawah usia satu tahun dalam posisi telentang.

Jika si Kecil selalu menolak untuk berbaring telentang, cobalah untuk konsultasikan ke dokter anak untuk mencari tahu apakah ada masalah pada punggungnya. 

Jika iya, Mama bisa membedong si Kecil dan memberinya dot sebelum tidur. Seiring berjalannya waktu, bayi akan terbiasa tidur telentang meski tak lagi memakai bedong dan dot.

Editors' Pick

2. Masalah tidur yang umum dialami bayi usia 4-5 bulan

2. Masalah tidur umum dialami bayi usia 4-5 bulan
Pexels/Pixabay

Pada usia empat dan lima bulan, masalah tidur yang umum dialami bayi adalah regresi tidur. Regresi tidur adalah perubahan waktu tidur bayi yang membuatnya sering terbangun dan rewel di malam hari. 

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab dari regresi tidur yang dialami bayi. Beberapa di antaranya adalah:

  • proses pertumbuhan yang cepat sehingga membuat bayi sering merasa lapar,

  • tumbuh gigi,

  • mencapai tonggak perkembangan baru,

  • gangguan dalam membentuk rutinitas,

  • bepergian yang membuat bayi tidur di lingkungan baru,

  • masalah kesehatan seperti pilek atau infeksi telinga.

Cara mengatasi regresi tidur bayi adalah dengan membangun rutinitas sebelum tidur, seperti mandi, menyusu, membacakan cerita, atau memutar lagu pengantar tidur. 

Pastikan juga bayi mendapat tidur yang cukup di siang hari untuk menggantikan waktu istirahat yang kurang di malam hari. Pasalnya, bayi yang terlalu lelah juga cenderung lebih sulit untuk tenang di malam hari.

3. Masalah tidur yang umum dialami bayi usia 6 bulan

3. Masalah tidur umum dialami bayi usia 6 bulan
Freepik/user6014584

Masalah tidur yang umum dialami bayi saat menginjak usia enam bulan adalah sulit untuk tidur mandiri. Jika si Kecil masih perlu digendong atau diayun untuk bisa tertidur, sebaiknya Mama mulai melatihnya untuk bisa tidur mandiri. 

Jika si Kecil mengantuk tetapi tidak kunjung tertidur, cobalah untuk baringkan ia di tempat tidurnya. Jika ia menangis, berikan ia waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. 

Metode bernama Cry It Out (CIO) ini cukup kontroversial karena berprinsip menghentikan perilaku menangis dengan tidak memberikan tanggapan. Namun, seiring berjalannya waktu, bayi akan mulai terbiasa, dan setiap malam tangisannya akan semakin berkurang.

Selain itu, masalah tidur lain yang kerap dialami bayi berusia enam bulan ke atas adalah pertumbuhan gigi. Tanda-tanda tumbuh gigi seperti meneteskan air liur, menggigit, rewel, dan mudah marah juga membuat bayi sering terbangun di malam hari. 

Untuk mengatasinya, cobalah berikan teether atau mainan gigitan bayi untuk meredakan rasa gatal dan nyeri sekaligus merangsang pertumbuhan gigi bayi. Selain itu, Mama bisa memutarkan lagu pengantar tidur atau white noise agar ia lebih tenang saat waktunya tidur.

4. Masalah tidur yang umum dialami bayi usia di bawah satu tahun

4. Masalah tidur umum dialami bayi usia bawah satu tahun
Pexels/ Anthony Shkraba

Beberapa masalah tidur dapat muncul kapan saja saat bayi berusia di bawah satu tahun. Masalah tidur yang umum dialami si Kecil salah satunya adalah rutinitas tidur yang berantakan.

Rutinitas tidur bayi yang berantakan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena membiasakan diri dengan pengasuh baru, mengajak si Kecil bepergian yang mengganggu pola tidurnya, hingga karena gangguan kesehatan seperti pilek dan infeksi telinga yang membuat jadwal tidur bayi terganggu. 

Untuk mengatasinya, cobalah untuk membangun kembali rutinitas tidur teratur sesegera mungkin. Misalnya seperti mandi sebelum tidur, menyusu sebelum tidur, membacakan cerita, barulah kemudian menidurkan si Kecil.

Selain itu, masalah tidur lain yang umum dialami bayi di bawah usia satu tahun adalah kesulitan untuk tertidur. Alasannya bisa jadi karena ia terlalu lelah atau biasa dikenal dengan istilah overtired.

Untuk mengatasinya, ajak si Kecil tidur siang saat ia terlihat lelah. Tanda-tanda bayi mulai lelah misalnya sering menggosok matanya, menguap, memalingkan muka dari Mama, hingga sering rewel.

5. Masalah tidur yang umum dialami bayi setelah sembuh dari sakit

5. Masalah tidur umum dialami bayi setelah sembuh dari sakit
Freepik.com/lifeforstock

Tak hanya sesuai tahapan usia, Mama juga perlu mengetahui masalah tidur yang bisa dialami bayi saat mengalami masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang kerap dialami bayi, seperti sakit tenggorokan, gatal, hidung tersumbat, dan demam dapat membuat si Kecil sulit tidur nyenyak yang bisa mengganggu pola tidurnya.

Untuk membantu si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup saat sedang sakit, Mama bisa memberikan obat untuk meredakan gejala sakitnya yang telah disetujui dokter. 

Namun, terkadang gangguan tidur yang dialami bayi saat jatuh sakit akan terus berlanjut meskipun ia sudah sembuh. Maka dari itu, Mama perlu membangun lagi rutinitas tidurnya seperti saat sebelum ia jatuh sakit.

Semakin konsisten, maka semakin cepat pula si Kecil membiasakan diri untuk tidur teratur dengan nyenyak di malam hari.

Demikian rangkuman masalah tidur yang dialami bayi berdasarkan usianya. Semoga informasi ini dapat membantu Mama dalam membangun pola tidur si Kecil yang berkualitas, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest