Pixabay/ Iuliia Bondarenko
Dilansir dari US News, skin to skin yang berkelanjutan pada bayi bisa mengurangi risiko kematian pada bayi prematur. Hal ini sesuai dengan penelitian di Swedia yang melibatkan 3.200 bayi yang lahir dengan rentang berat badan 2,2 hingga 3,9 kilogram di Ghana, India, Malawi, Nigeria, danTanzania. Negara-negara tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi, mencapai 20-30 persen, pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah bayi mendapat penanganan standar, sementara sebagian menjalani skin to skin yang sangat intens selama perawatan di rumah sakit. Hasilnya, angka kematian pada bayi yang intens mendapat pelukan dari sang Mama berhasil mengalami penurunan cukup signifikan. Pengamatan dilakukan selama 28 hari dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi prematur dan lahir dengan berat badan rendah mulai menunjukkan kondisi yang stabil dengan cepat. Berat badan mereka naik dengan drastis dibandingkan anak-anak yang dipisahkan dari ibunya dan lebih banyak menjalani perawatan di NICU. Studi juga mengungkapkan bahwa metode ini telah menyelamatkan ribuan anak setiap tahunnya.
Selain itu, melakukan skin to skin secara teratur juga memberikan manfaat lain, antara lain meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru bayi, membuat suhu tubuh stabil sehingga menurunkan demam, serta membangun kedekatan emosional. Bayi juga akan lebih tenang saat berada dalam pelukan mama.