Persalinan dan melahirkan merupakan proses yang rumit dan memiliki risiko kematian yang tinggi. Oleh karena itu, Jika Mama berencana untuk melahirkan di kamar kos atau di rumah, sebaiknya didampingi oleh dokter atau bidan.
Dugaan terjadinya persalinan mandiri yang menyebabkan meninggalnya bayi di Tanjungpinang tersebut tentu disayangkan oleh berbagai pihak.
Perlu Mama ketahui bahwa ada risiko yang dapat terjadi pada Mama jika melahirkan seorang diri, antara lain:
- Persalinan memanjang terjadi apabila ibu melahirkan dalam jangka waktu yang lebih lama dari jangka waktu biasanya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemajuan dalam bukaan persalinan. Ini akan membuat Mama semakin takut dan stres menghadapi persalinan sendiri. Upaya mendorong bayi keluar sebelum waktu yang seharusnya juga menyebabkan ibu hamil menjadi kelelahan dan tidak dapat memberikan tenaga yang optimal.
- Perdarahan postpartum. Tidak ada yang membantu Mama menghentikan perdarahan yang terjadi selama melahirkan. Kehilangan banyak darah berisiko menyebabkan kematian.
Sedangkan risiko yang mungkin dialami bayi antara lain:
- Tidak ada yang memeriksa apakah bayi yang baru dilahirkan mendapatkan oksigen yang cukup.
- Biasanya, dokter atau bidan akan memeriksa kondisi ibu apakah sudah siap untuk melahirkan. Jika tidak ada, maka bayi berisiko terkena gawat janin, kondisi yang dapat mengancam nyawa bayi.
Perlu diingat, Ma, bahwa tidak semua bayi bisa dilahirkan melalui persalinan normal. Dokter perlu memeriksa kondisi mama dan janin sebelum melahirkan.
Ibu melahirkan sendiri berisiko tinggi untuk mengalami kondisi yang mengancam nyawa, baik bagi ibu maupun bayi. Carilah pertolongan oleh tenaga kesehatan profesional saat memasuki proses melahirkan.
Nah, itu ulasan mengenai mayat bayi yang ditemukan di lemari dan risikonya bila melahirkan seorang diri. Semoga kasus ini cepat selesai ya, Ma.