The Blue Diamond Gallery/Nick Youngson
Di dalam rilisnya, Suster Prema menuliskan fakta kejadian. Menurutnya, masalah itu diawali ketika Karishma Toppo, seorang perempuan yang tidak menikah melahirkan seorang bayi pada tanggal 1 Mei 2018. Toppo menyerahkan anaknya ke Komite Kesejahteraan Anak, otoritas pemerintah daerah yang mengurus masalah adopsi. Indwar yang dipercaya oleh para biarawati, menemani Toppo untuk menyerahkan bayinya kepada Komite tersebut. Missionaries of Charity Mother Teresa percaya bahwa bayi tersebut telah diserahkan kepada Komite.
Namun, pada 3 Juli 2018, Komite mempertanyakan keberadaan bayi tersebut. Indwar mengaku bahwa bayi tersebut telah dijual ke tempat lain. Dari harga 120.000 Rupee, Indwar mendapat jatah 20.000 Rupee, seorang penjaga mendapat 10.000 Rupee, dan Toppo mendapat 90.000 Rupee. Di hari itu, Suster Concelia bertugas menjaga penampungan perempuan hamil dan Suster Marie Deanne, pengawas Nirmal Hriday ditangkap polisi. Suster Prema mengaku, Suster Deanne telah dilepas polisi.
Uskup Theodore Mascarenhas, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung India menyatakan bahwa masalah itu sangat menyedihkan. Ia menegaskan pula bahwa Missionaries of Charity Mother Teresa tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut. Uskup Mascarenhas berharap peristiwa itu tidak berlarut dan menyurutkan misi kemanusiaan Missionaries of Charity Mother Teresa dan gereja Katolik.