Penggunaan Mycostatin dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
- diare,
- muntah,
- mual,
- iritasi mulut,
- sakit perut.
Segera hubungi dokter jika bayi mengalami beberapa efek samping di bawah ini setelah menggunakan Mycostatin:
- muncul ruam di sekitar mulut dan tubuh bagian atas,
- detak jantung cepat,
- demam,
- bengkak di wajah dan lidah,
- kesulitan bernapas,
- reaksi kulit parah,
- reaksi alergi lainnya.
Jika bayi menunjukkan reaksi di atas, segera hentikan penggunaan obat dan bawa bayi ke dokter, Ma.
Agar bayi terhindar dari candidiasis, Mama dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan, seperti:
- Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAK dan BAB, apalagi ketika akan menyentuh bayi.
- Menjaga kebersihan payudara dengan selalu membersihkan puting payudara sebelum Mama menyusui bayi. Caranya, basuh area puting dan area lain payudara sampai bersih dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat.
- Pastikan perlengkapan bayi selalu steril, terutama dot bayi dan peralatan makan minumnya sebelum dan sesudah digunakan.
- Jika si Kecil menggunakan dot, maka ganti dot secara berkala.
- Perhatikan kebersihan mainan bayi dan barang lainnya yang sering dimasukkan ke dalam mulutnya.
- Setiap kali si Kecil selesai menyusu, bersihkan mulutnya dengan air bersih secukupnya atau kasa basah guna menghindari penumpukan sisa susu yang dapat menyebabkan perkembangan jamur berlebih.
- Hindari pakaian yang terlalu ketat dan tebal saat cuaca panas. Jaga selalu kebersihan tubuh bayi dengan mandi atau menyekanya.
- Ganti popok dengan rutin.
Kenali gejala penyakit candidiasis sehingga Mama dapat mengobatinya dengan cepat. Perlu diingat, penggunakan obat candidiasis harus dengan petunjuk dari dokter ya, Ma.
Nah, itu penjelasan tentang Mycostatin untuk bayi. Apakah bayi mama pernah mengalami sariawan atau candidiasis? Apa yang Mama lakukan untuk mengobatinya?