Sindaktili pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Sindaktili adalah suatu kondisi ketika dua atau beberapa jari bayi saling berdempetan dan berselaput

29 Juni 2022

Sindaktili Bayi Gejala, Penyebab, Pengobatannya
Pinterest

Beberapa orangtua mungkin jarang mendengar istilah atau kondisi sindaktili pada bayi. Itu tidak heran, mengingat kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 2.000 bayi yang lahir.

Sindaktili adalah suatu kondisi ketika dua atau beberapa jari bayi saling berdempetan dan berselaput. Kondisi ini merupakan satu dari sekian kelainan bawaan yang dapat dialami oleh bayi. 

Lalu, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Penasaran ingin tahu jawaban pastinya, simak artikel Popmama.com mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan sindaktili pada bayi berikut.

Penyebab Sindaktili pada Bayi

Penyebab Sindaktili Bayi
freepik/kjpergeter

Sindaktili merupakan kelainan bentuk tangan bawaan lahir yang paling sering terjadi. Beberapa penelitian menyebut, sindaktili pada bayi bisa terjadi pada 1 dari 2.000 anak yang lahir dan biasanya cenderung dialami oleh bayi laki-laki.

Kondisi kelainan ini terjadi karena adanya kegagalan pembentukan dan pembelahan jari-jari pada janin di usia kehamilan minggu keenam hingga minggu kedelapan.

Selain itu, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami sindaktili, di antaranya:

  • Memiliki kelainan genetik,

  • Lahir dari ibu yang merokok saat hamil,

  • Memiliki keluarga yang juga menderita sindaktili,

  • Mama mengalami infeksi saat kehamilan berlangsung,

  • Mama mengonsumsi thalidomide atau obat kemoterapi selama mengandung.

Dalam beberapa kasus, sindaktili juga merupakan salah satu tanda dari beberapa jenis sindrom genetik lainnya, seperti sindrom Polandia, sindrom Apert dan Saethre-Chotzen.

Gejala Sindaktili

Gejala Sindaktili
Pinterest

Gejala utama sindaktili pada bayi ialah menyatunya beberapa jari bayi. Biasanya sindaktili paling sering ditemukan antara jari manis dan jari tengah.

Meski begitu, pertanda kondisi ini pada bayi juga dapat berbeda tergantung dari jenis sindaktili yang dialami si Kecil. Umumnya, ada 3 jenis sindaktili yang bisa dialami oleh bayi, antara lain:

  • Sindaktili sederhana, yakni kondisi ketika jari-jari menempel disatukan oleh jaringan kulit dan jaringan lunak.

  • Sindaktili kompleks, ialah suatu kondisi di mana tulang pada jari tangan atau jari kaki juga menempel bersama.

  • Sindaktili rumit, adalah kondisi di mana terdapat adanya tulang tambahan dan perkembangan tendon atau ligamen yang tidak normal.

Sindaktili sendiri memang tidak menimbulkan keluhan. Meski begitu, bila tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa membuat anak tidak percaya diri untuk bersosialisasi kelak.

Selain itu, bila jari-jari yang menempel terjadi pada lebih dari dua jari maka dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tangan dan kaki si Kecil. Untuk itu, sindaktili memerlukan penangan yang tepat untuk menghindari hal-hal tersebut.

Pengobatan dan Pencegahan Sindaktili

Pengobatan Pencegahan Sindaktili
Pinterest

Penanganan sindaktili dilakukan dengan proses pembedahan untuk memisahkan jari-jari yang dempet. Namun, tindakan operasi ini dilakukan bila si Kecil sudah berusia di atas 1 tahun.

Sebagian anak mungkin membutuhkan cangkok kulit guna menutupi jari-jari yang telah terpisah. Biasanya, cangkok kulit diambil dari bagian tubuh lain, seperti lipatan siku, atau pergelangan tangan.

Bila sindaktili yang terjadi lebih dari dua, biasanya dokter akan melakukan beberapa kali pembedahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi selama prosedur pembedahan.

Setelah pembedahan selesai, dokter akan menyarankan terapi fisik dengan tujuan meningkatkan kemampuan si Kecil dalam menggerakkan jari tangan maupun jari kakinya.

Itulah informasi mengenai penyebab, gejala, dan penanganan sindaktili pada bayi. Kendati penyakit ini tergolong sebagai kelainan bawaah lahir, ada beberapa upaya yang bisa mama lakukan untuk menurunkan risikonya, seperti melakukan vaksinani sebelum hamil, berhenti merokok, menjalani tes genetik saat merencanakan kehamilan, dan tidak mengonsumsi obat thalidomide saat hamil.

Baca juga:

The Latest