Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik.com/jcomp
freepik.com/jcomp

Herpes adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini ternyata tak hanya bisa diderita orang dewasa, melainkan juga bayi. Kondisi herpes pada bayi ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian.

Oleh karena itu, Mama perlu membekali diri dengan pengetahuan seputar herpes pada bayi sebagai tindakan pencegahan.

Berikut Popmama.com merangkum informasi seputar herpes pada bayi, dilansir dari NHS:

Apa itu Neonatal Herpes?

Unsplash/Jonathan Borba

Neonatal herpes atau herpes pada bayi merupakan infeksi herpes yang disebabkan oleh virus herpes simplex, virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan luka dan bisul kelamin pada orang dewasa. 

Karena sistem imun tubuhnya masih sangat lemah, bayi muda sangat rentan terhadap infeksi ini. Semakin muda usia bayi, semakin rentan mereka terhadap dampak infeksi yang berbahaya ini.

Neonatal Herpes Dapat Menular ketika Bayi Masih Dalam Kandungan

Freepik

Bayi baru lahir berisiko terkena herpes jika sang Mama menderita herpes genital untuk pertama kalinya dalam enam minggu terakhir kehamilan. Risiko penularan semakin besar jika Mama menjalani proses persalinan normal. Tetapi, risiko ini akan lebih rendah jika Mama telah mengidap herpes genital sebelumnya.

Risiko Neonatal Herpes setelah Kelahiran

Freepik/freepik

Virus herpes simplex dapat ditularkan kepada bayi jika seseorang yang menderita herpes mencium sang Bayi. Virus herpes juga dapat menyebar ke bayi jika seorang Mama yang memiliki lepuh di payudaranya akibat herpes, kemudian menyusui bayinya. 

Bayi paling berisiko terkena infeksi herpes dalam empat minggu pertama setelah kelahiran. Sebaiknya bayi tidak sembarangan dicium, terutama jika orang dewasa yang menciumnya menderita sakit flu untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi. 

Lepuh dan luka lainnya yang disebabkan oleh virus herpes paling mudah menular ketika pecah. Sampai lepuh dan luka benar-benar sempuh, kondisi ini masih dapat menularkan virus.
 

Tanda-Tanda Neonatal Herpes

freepik.com/jcomp

Karena bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih belum matang, mereka dapat dengan cepat menjadi sakit parah setelah tertular virus herpes. Hubungi dokter jika bayi mama mengalami:

  • Lesu atau rewel
  • Menolak makan
  • Memiliki ruam atau luka di kulit, mata, dan di dalam mulut
  • Demam tinggi

Segera hubungi IGD jika bayi mama:

  • Tampak lesu dan tidak responsif
  • Sulit untuk bangun dari tidurnya
  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Bernapas dengan cepat
  • Lidah dan kulitnya membiru (sianosis)

Progres penyakit herpes sangatlah cepat, oleh karenanya apabila Mama melihat tanda-tanda di atas, segeralah bertindak sebelum terlambat.

Perawatan dan Pengobatan Neonatal Herpes

Unsplash

Neonatal herpes biasanya diobati dengan obat antivirus yang langsung diberikan ke pembuluh darah bayi (secara intravena). Perawatan ini mungkin diperlukan selama beberapa minggu. Komplikasi terkait herpes, seperti kejang, juga perlu ditindaklanjuti. 

Apabila Mama tidak menderita herpes di sekitar payudaranya, bayi tetap dapat disusui. Apabila Mama juga menggunakan obat antivirus, kandungan obat ini dapat mengalir lewat ASI, tetapi tidak dianggap membahayakan bayi. 

Selalu menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum melakukan kontak dengan bayi atau sebelum menyusui, dan tidak mencium bayi terutama jika belum membersihkan diri, adalah tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan herpes pada bayi.

Itulah informasi lengkap mengenai herpes pada bayi yang harus Mama waspadai.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Editorial Team