Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/Good_to_Know
Pinterest.com/Good_to_Know

Intinya sih...

  • Berat badan naik tapi tinggi badan stuck adalah kondisi di mana berat badan anak bertambah, tapi tinggi badannya tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam periode waktu tertentu

  • Dokter menggunakan growth chart untuk memantau perkembangan tinggi dan berat anak, serta kecepatan pertumbuhan tinggi dari waktu ke waktu

  • Faktor seperti asupan nutrisi, genetik, aktivitas fisik, kualitas tidur, dan kondisi medis tertentu dapat memengaruhi berat badan naik tapi tinggi badan anak stuck

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau berat badan anak terus bertambah, biasanya orangtua merasa lega karena tandanya si Kecil punya nafsu makan yang baik. Tapi, bagaimana kalau tinggi badannya justru tidak ikut naik? Kondisi ini sering bikin orangtua khawatir, apakah tumbuh kembang si Kecil normal atau ada yang perlu diperhatikan.

Perlu dipahami, pertumbuhan anak itu tidak selalu mulus naik seimbang antara berat dan tinggi. Ada kalanya salah satu lebih dulu meningkat, baru kemudian yang lain menyusul. Nah, di momen inilah orangtua perlu lebih jeli memantau pola tumbuh kembang si Kecil, bukan hanya dari satu ukuran saja.

Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut tentang berat badan anak naik tapi tinggi badan stuck.

Penjelasan soal Berat Badan Naik tapi Tinggi Badan Anak Stuck

Pinterest.com/jennikidz

Berat badan naik tapi tinggi badannya stuck artinya berat badan si Kecil bertambah, tapi tinggi badannya tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam periode waktu tertentu.

Bisa juga tinggi badannya tumbuh sangat lambat dibandingkan beratnya. Kondisi ini terlihat ketika data tinggi dan berat dibandingkan dengan grafik pertumbuhan (growth chart), di mana berat naik tapi tinggi berada pada persentil yang sama atau mendatar, tidak mengikuti garis pertumbuhan tinggi yang ideal.

Nah, pada kondisi ini, ada beberapa hal yang krusial untuk Mama pahami sebagai berikut: 

  • Pengukuran pada grafik pertumbuhan

    Dokter menggunakan growth chart (WHO, atau grafik setempat) untuk memantau perkembangan tinggi dan berat anak berdasarkan usia dan jenis kelamin. Bila berat terus naik tapi tinggi tidak, anak mungkin keluar dari garis pertumbuhan tinggi-nya.

  • Kecepatan pertumbuhan

    Bukan hanya tinggi absolut yang penting, tapi laju pertambahan tinggi dari waktu ke waktu. Kalau berat naik cepat, tapi tinggi naik sangat lambat atau mendatar, berarti growth velocity tinggi rendah.

  • Perbedaan penyebabnya

    Bisa normal untuk beberapa waktu misalnya sebelum masa pertumbuhan tinggi), tapi kalau berlangsung lama, bisa jadi ada faktor nutrisi, hormon, genetik, atau bahkan masalah medis(seperti gangguan pertumbuhan linear. 

Apakah Kondisi Ini Normal?

Pinterest.com/mrtazich

Dalam beberapa kasus, naiknya berat badan sementara tinggi badan belum bertambah bisa masih dianggap normal. Pertumbuhan anak memang tidak selalu seimbang setiap waktu. Ada fase ketika berat badan lebih dulu meningkat, lalu beberapa bulan kemudian tinggi badan menyusul. Ini biasanya terlihat pada anak usia balita yang masih mengalami perubahan cepat dalam pola tumbuh kembang.

Namun, kalau kondisi ini berlangsung terus-menerus hingga berbulan-bulan tanpa ada pertambahan tinggi badan yang sesuai dengan kurva pertumbuhan, orangtua perlu lebih waspada. Bisa jadi ada faktor yang menghambat pertumbuhan tinggi, seperti nutrisi yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, atau bahkan gangguan hormon.

Itulah kenapa penting untuk tidak menilai tumbuh kembang anak hanya dari satu kali pengukuran. Dokter anak biasanya akan melihat pola pertumbuhan dari waktu ke waktu, menggunakan grafik WHO atau KMS, untuk memastikan apakah kondisi ini masih dalam batas normal atau perlu pemeriksaan lebih lanjut. 

Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Naik tapi Tinggi Badan Anak Stuck

Pinterest.com/rkoch127

Ada beberapa hal yang bisa bikin berat badan anak naik, tapi tinggi badannya terlihat lambat atau bahkan stuck.  Beberapa di antaranya:

  1. Asupan nutrisi tidak seiimbang

    Kalau si Kecil lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak, berat badannya bisa cepat naik. Tapi, kalau kurang protein, kalsium, vitamin D, dan zat gizi lain yang mendukung pertumbuhan tulang, tinggi badan bisa terhambat.

  2. Genetik 

    Faktor keturunan juga berpengaruh besar. Anak dengan orang tua bertubuh pendek mungkin punya kecenderungan tinggi badan lebih lambat meski beratnya naik.

  3. Aktivitas fisik

    Anak yang jarang bergerak lebih mudah mengalami kenaikan berat badan. Padahal, aktivitas fisik dan olahraga penting untuk merangsang pertumbuhan tulang serta otot.

  4. Kualitas tidur

    Hormon pertumbuhan bekerja optimal saat tidur malam. Kalau anak sering kurang tidur atau tidur tidak nyenyak, tinggi badannya bisa terhambat meskipun beratnya naik.

  5. Kondisi medis tertentu

    Beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan hormon tiroid atau defisiensi hormon pertumbuhan, bisa membuat tinggi badan anak tidak bertambah sesuai usia. 

Kapan Mama Perlu Waspada?

Pinterest.com/tinybeans

Kalau dalam beberapa bulan berat badan anak terus naik, tapi tinggi badannya benar-benar tidak bergerak di grafik pertumbuhan, ini perlu diwaspadai. Apalagi kalau disertai tanda lain, seperti anak mudah lelah, sering sakit, atau nafsu makan justru menurun. Kondisi ini bisa jadi sinyal adanya masalah medis yang perlu diperiksa lebih lanjut.

Orang tua sebaiknya segera konsultasi ke dokter anak bila pertumbuhan tinggi tidak sesuai dengan kurva WHO atau KMS. Dokter akan menilai pola pertumbuhan dari waktu ke waktu, sekaligus mengecek kemungkinan adanya gangguan nutrisi atau hormon.

Jadi, berat badan anak naik tapi tinggi badan stuck bisa saja normal dalam fase tertentu, tapi tetap perlu dipantau. Ingat, setiap anak punya pola tumbuh kembang yang berbeda. Kalau Mama merasa ada yang janggal, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter anak agar lebih tenang.

Editorial Team