Untuk mengetahui temperamen bayi, beberapa hal berikut dapat membantu Mama:
Apakah bayi Mama pada umumnya gelisah dan aktif atau cenderung tenang dan santai?
Apakah bayi memiliki jadwal makan dan tidur dalam waktu yang kurang lebih sama, ataukah berbeda-beda setiap harinya?
Bagaimana respons bayi saat berada di situasi baru atau menemui orang-orang baru? Apakah dia lebih senang saat melihat sesuatu yang baru atau tidak? Jika bayi Anda marah, apakah dia cepat pulih kembali?
Seberapa sensitif bayi terhadap paparan cahaya terang, suara keras, atau hal-hal yang berbeda dari biasanya?
Apakah sehari-harinya bayi tampak senang atau lebih sering murung dan mudah marah?
Seberapa kencang tangisan bayi ketika dia sedang senang ataupun marah? Apakah bayi tampak mudah bergaul dengan orang baru atau lebih pemalu.
Apabila bayi sedang lapar, misalnya, Apakah Mama dapat menghentikan tangisannya sementara dengan memberikan dot atau berbicara secara lembut padanya?
Apakah bayi cenderung bermain dengan sejenis mainan dalam waktu yang lama, ataukah dia mudah bosan dan berganti-ganti mainan?
Contohnya, bila ambang sensitivitas rendah, bayi mungkin tidak suka bila lampu tiba-tiba dinyalakan atau mendadak kesal bila mendengar suara pesawat terbang melintas. Bayi yang sensitif terhadap sentuhan bisa jadi tidak suka digendong.
Sebagian karakter khas ini mulai terbentuk di minggu-minggu awal, Ma. Namun pembentukan karakter terjadi lebih lambat pada bayi yang lahir prematur.
Jadi, Mama tidak perlu cemas bila bayi jarang atau malah sering menangis.