Banyak bayi mendapatkan sepatu pertamanya lebih cepat dari seharusnya. Para ahli di American Pediatric Association menyarankan, agar Mama tidak memakaikan sepatu pada kaki bayi baru lahir, dan tidak perlu memakaikan sepatu sampai mereka mulai berjalan. Alasannya sangat rasional. Sepatu bisa memberikan efek potensial dengan menghambat perkembangan kaki bayi yang sedang berkembang.
Di laman The Guardians, konsultan pediatrik dan juru bicara Society of Chiropodists and Podiatrists Mike O'Neill, mengatakan, "Dari perspektif fungsional, sepatu seharusnya tidak perlu (bagi bayi)."
Ia menjelaskan faktanya ada kemungkinan kerugian yang sangat besar dari pemakaian sepatu pada bayi. Di antaranya, deformasi yang disebabkan oleh ketidaknyamanan bersepatu, kuku yang tumbuh ke dalam, dan kaki atlet (tinea pedis).
Utamanya, menurut Mike, sepatu bayi harusnya berfungsi memberikan kehangatan. Namun ia tetap berpendapat, membelikan sepatu pada bayi hanyalah membuang-buang uang. Sebagai alas kaki, bayi cukup diberikan kaos kaki saja.
Justru menurut Dr. Elizabeth Berger di laman Parents.com, saat bayi sedang belajar merangkak dan berjalan, ia lebih baik diberikan sarung tangan karena aktivitas ini lebih banyak menggunakan tangannya.
Mike menerangkan, merangkak adalah keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, tetapi sangat sulit jika Mama memakaikannya sepatu.
"Merangkak merangsang otak untuk mengembangkan konvergensi penglihatan; orang yang melewati fase ini ketika bayi mungkin merasa sangat sulit untuk belajar membaca dan menulis saat masa anak-anak. Dan dalam kasus anak-anak yang merangkak mundur untuk memulai, sepatu dapat memberikan tekanan ekstra pada struktur kaki dan tungkai."