1. Menangis
Menangis berlebihan dapat membuat bayi lelah dan letih, dan dapat menyebabkan keringat. Keringat jenis ini biasanya akan hilang setelah bayi berhenti menangis.
2. Posisi bayi
Bayi yang masih sangat kecil tidak dapat bergerak sendiri dan mungkin berada dalam posisi yang sama selama beberapa jam. Dalam situasi seperti itu, bayi mungkin merasa hangat dan lebih banyak berkeringat.
3. Pengaruh suhu ruangan
Suhu ruangan dan ventilasi yang buruk dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi, dan mereka mungkin berkeringat. Berkeringat merupakan mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap kepanasan. Kombinasi keringat dengan kulit kemerahan dapat mengindikasikan kepanasan tubuh.
4. Terlalu banyak lapisan pakaian
Mengenakan terlalu banyak lapisan pakaian atau menutupi bayi dengan beberapa lapis selimut dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan keringat selanjutnya. Kepanasan telah dikaitkan dengan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) atau kematian mendadak yang tidak terduga pada bayi (SUDI). Disarankan untuk mendandani bayi sesuai dengan cuaca dan tidak berpakaian berlebihan.
5. Tidur lelap
Bayi sering berkeringat pada fase tidur lelap. Hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
6. Lokasi kelenjar keringat
Keringat di kepala bayi saat tidur adalah hal yang umum terlihat. Tidak seperti orang dewasa, sebagian besar kelenjar keringat bayi terletak di kepala. Kelenjar keringat pertama kali berkembang di kulit kepala, kemudian di dahi. Kelenjar keringat di telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak berkembang kemudian. Oleh karena itu, bayi cenderung mengeluarkan tetesan keringat di dahi dan kulit kepala.
7. Demam
Bayi yang demam sering kali berkeringat di malam hari. Mereka mungkin mengalami demam saat pilek atau infeksi.
8. Obat-obatan
Obat-obatan seperti asetaminofen yang diberikan kepada bayi untuk menurunkan demam juga dapat menyebabkan keringat.
9. Apnea tidur pada bayi
Apnea tidur obstruktif terlihat pada satu hingga tiga persen anak-anak. Gejalanya meliputi mendengkur, kesulitan bernapas saat tidur, atau bernapas lewat mulut saat tidur. Berkeringat sering terlihat pada bayi dengan apnea tidur.
10. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi yang ditandai dengan keringat berlebih. Penyebab pasti hiperhidrosis belum diketahui, dan kondisinya mungkin terlokalisasi di bagian tubuh tertentu.
11. Penyakit jantung bawaan (PJB)
Berkeringat sering meningkat pada bayi dengan PJB, terutama mereka yang memiliki kecenderungan lebih tinggi terhadap gagal jantung bawaan (PJB) (8). Berkeringat dan menangis berlebihan adalah salah satu gejala awal bayi dengan PJB.
12. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah gangguan endokrin di mana kelenjar tiroid yang terlalu aktif meningkatkan produksi hormon tiroid dalam tubuh. Karena hormon tiroid memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme dan suhu, produksinya yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan fisiologis, seperti peningkatan denyut jantung dan keringat. Gejala lain yang mungkin ditunjukkan bayi dengan hipotiroidisme meliputi mudah tersinggung, mata melotot, dan gangguan tidur. Produksi hormon yang berlebihan pada bayi juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan.
13. Menangis
Menangis berlebihan dapat membuat bayi lelah dan letih, dan dapat menyebabkan keringat. Keringat jenis ini biasanya akan hilang setelah bayi berhenti menangis.