Sariawan disebabkan oleh keberadaan jamur Candida albicans yang juga terdapat di vagina. Lalu bagaimana mekanismenya hingga bayi kecil mama bisa terjangkit sariawan?
Mama harus tahu bahwa setiap tubuh manusia ditumbuhi jamur Candida albicans dalam kondisi tidak aktif. Jamur Candida albicans tumbuh dalam mulut manusia, dan sekitar kelamin untuk perempuan. Jadi keberadaan jamur ini lebih banyak pada tubuh perempuan, karena ada di dua titik sekaligus. Biasanya bayi mengalami sariawan pertama pada usia di bawah 2 bulan. Potensi sariawan meningkat pada bayi yag dilahirkan melalui proses persalinan normal.
Apa penyebabnya?
Bayi yang dilahirkan secara normal akan melalui jalur vaginal, di mana terdapat banyak jamur Candida albicans. Bayi bisa saja terpapar jamur ini, tergantung kondisi kebersihan vagina Mama sebelum melahirkan. Meski kemungkinannya sangat kecil, tetap berpotensi menambah populasi jamur Candida albicans dalam tubuh bayi.
Lalu, jika Candida albicans berada dalam kondisi nonaktif, bagaimana sariawan terjadi?
Dalam tubuh manusia, Candida albicans memang berada dalam kondisi nonaktif karena keberadaan mikroorganisme baik lainnya. Ketika kondisi kekebalan tubuh memburuk atau terjadi perubahan aktivitas hormonal, situasi ini bisa mengaktifkan Candida albicans. Tak harus bayi yang sakit, ketika kekebalan tubuh Mama sedang memburuk pun bisa berpengaruh pada kualitas ASI.
Sebagai mikroorganisme jahat, Candida albicans menyukai kondisi lembap. Jadi tak hanya dipengaruhi oleh penurunan kekebalan tubuh, kondisi puting Mama yang tidak benar-benar kering dan bersih juga berpotensi mengaktifkan jamur. Sebaiknya, setelah si Kecil menyusu bersihkan bagian puting Mama dan lap hingga kering. Sehingga saat menyusu berikutnya sudah dalam keadaan bersih.